Hasil Anev OPS Patuh Semeru 2019, Polres Sampang Menoreh Prestasi Peningkatan

SAMPANG,Harnasnews.com – Berakhirnya Ops Patuh Semeru 2019, hasil Analisa dan Evaluasi (Anev) kinerja Polres Sampang menorehkan hasil yang lumayan baik.

Dari catatan yang ada, hasil penindakan tilang sebanyak 1611 pelanggar, untuk teguran sebanyak 365 pelanggar, rincian penindakan sebagai berikut, (1) soal pelanggaran tidak mengenakan helm, kemudian 640 tilang (2) kelengkapan surat-surat dan teknis kendaraan, 617 tilang,  (3) sabuk pengaman, 228 tilang, (4) langgar pakai handphone, 67 tilang, (5) dibawah umur 59 tilang.

Kemudian, AKP Anita menyebut,
hasil Operasi Patuh Semeru itu digelar sejak Kamis 29 Agustus hingga Rabu 11 September 2019. Menunjukkan peningkatan angka penindakan pelanggaran lalu lintas. Terutama pengemudi di bawah umur, yang tidak menggunakan helm, dan melawan arus.

Kepada media Harian Nasional News, Sabtu (14/09/2019). Anita, mengungkapkan, untuk hasil penindakan selama 14 hari dari tanggal 29 Agustus sampai 11 September 2019. Selama operasi digelar, pengendara sepeda motor yang sangat tinggi melakukan pelanggaran yaitu tidak memakai helm pengaman yang standart SIN.

Di setiap operasi atau razia yang digelar, Kasat Lantas AKP Anita Kurdi itu selalu turut serta mendampingi anggotanya, sebagai bentuk motivasi, dorongan moril dan semangat bagi anggota yang melaksanakan tugas Ops Patuh Semeru 2019.

Operasi patuh tahun ini dibagi menjadi dua kategori yaitu, (Satu) 60 persen Gakkum atau penindakan oleh Satgas Gakkum. (Kedua) 40 persen Dikmas, edukasi lantas oleh Satgas Dikmas.

Sementara, untuk kejadian laka lantas selama operasi patuh berlangsung ada 3 kejadian laka yang mengakibatkan korban luka berat ada 2 orang, dan luka ringan 1 orang. Terjadi di tiga lokasi atau TKP. Untuk atensi atau kewaspadaan, yaitu di wilayah Kecamatan Jrengik dan di wilayah Tadden Kecamatan Camplong.

Dan, juga menjadi catatan dalam anev Operasi Patuh Semeru 2019 di Polres Sampang itu, berhasil menekan angka laka lantas di 2 jalur Black Sport atau jalur rawan kecelakaan.

” Kalau dilihat dan diperbandingkan Operasi Patuh Semeru 2018 dengan tahun 2019, untuk jumlah pelanggaran turun 5, 6 persen. Sedangkan untuk laka di tahun 2018 terjadi 1 kejadian di black sport. Sedang di tahun 2019 kejadian laka nihil. Artinya turun 100 persen khusus kejadian laka di jalur rawan laka.

AKP Anita menambahkan untuk menciptakan Kamseltibcar Lantas khususnya di wilayah hukum Polres Sampang harus terbuka, rutinitas dan berkesinambungan. Kita sebagai pengemban fungsi lantas akan selalu rutin melaksanakan operasi yang terencana dan berkesinambungan. Hal ini sudah kita diskusikan bersama. Target kita ada 4 kriteria yang menjadi atensi, seperti halnya, (1). Pengendara tidak memakai helm SNI, (2). Banyak pengendara di bawah umur. (3). Pengemudi tidak pakai sabuk pengaman, (4). Selain itu masih banyak truk dan puck up yang melanggar rambu rambu lalu lintas.

Selama kegiatan berlangsung, petugas selalu mensosialisasikan Enam butir himbauan penting kepada pengguna jalan yang isinya,(1). Bagi pengendara sepeda motor untuk melengkapi diri, (2). Sebelum bepergian agar cek kelengkapan Surat-Surat, (3). Wajib memakai Help Merk SNI, (4). Para pengemudi pastikan sabuk pengaman berbunyi KICK, (5). Taati peraturan dan rambu rambu lalulintas yang ada, (6). Jangan melanggar lawan arus.

Imbuh Anita, selama 14 hari kegiatan berlangsung Satlantas Polres Sampang, selalu sosialisasikan. ( STOP PELANGGARAN, STOP KECELAKAAN ). Karena kecelakaan terjadi berawal dari pelanggaran, untuk itu kasihan keluarga yang sedang menanti kita di rumah.

Alhamdulilah, puji syukur kepada ALLAH SWT, selama Ops berlangsung di wilayah hukum Polres Sampang, berjalan aman dan lancar serta kondusif. Hal ini sesuai harapan. (Kri)

Leave A Reply

Your email address will not be published.