Integrated Aquarium And Marine Research Labuhan Jambu  Teluk  Saleh

Membaca Arah Gagasan H. Johan Rosihan tentang Pembangunan Pesona Labuhan Jambu, Teluk Saleh dalam rencana: Integrated Aquarium and Marine Research Labuhan Jambu Teluk Saleh."

LOMBOK ISLAND,Harnasnews.com  – Pada kurun waktu tahun 2010 semasa aktif di MRI (Marketing Riset Indonesia), khusus meneliti, meriset dan mengkalkulasi potensi ekonomi Indonesia wilayah Timur pada tahun 2025. Saat itu risetnya tahun 2010. Cuma saya bekerja hanya 13 bulan.

Karena masa itu, ada sahabat menawarkan saya bekerja di Lingkaran Survei Indonesia (LSI) secara tidak terjadwal waktu kerja. Jadi tidak ada penentuan waktu. Akhirnya, saya menerima tawaran “Tukang Survei” LSI itu. Saya masih polos, waktu itu hanya cari gaji banyak, ya lumayan lah.

Semasa di MRI dapat ilmu banyak secara naratif. Tetapi hasil itu dicopy paste oleh MRI untuk kepentingan bisnis, teknologi, Sumber Daya Manusia bahkan pengembangan masyarakat pesisir.

Nah, ternyata kemaren pagi (21 Nov 2019) saya silaturrahmi bersama sahabat yang seide dan sealumni MRI (Marketing Riset Indonesia), sungguh banyak ide yang sangat luar biasa dari berbagai hasil penelitian multipersfektif itu. Saya langsung bergegas mencari file lama sekitar 10 tahun lalu.

Buka Flasdisk khsusus file-file PDF MRI (Marketing Riset Indonesia), ternyata saya bersama 20 orang kawan pernah meneliti di Sumbawa, Labuhan Jambu tentang: “Masa Depan Ekonomi Masyarakat Pesisir.” Tentu daerahnya: Labuhan Jambu, Labuhan Pidang, Labuhan Bontong, Labuhan Kuris, Labuhan Lalar, Labuhan Mapin, Labuhan Sangur, Labuhan Sumbawa, Labuhan, Labuhan Nyarinying, Labuhan Alas, Desa Teluk Alas, dan lain sebagainya. Penelitian itu selama 3 bulan lamanya. Cukup waktu juga cengkerama dengan keluarga.

Saya baru on (ingat) ketika kawan itu ingatkan tentang potensi Sumbawa yang sangat luar biasa dan akan mampu menjadi peyangga Indonesia Timur kalau kelola secara baik dan benar dalam konteks masyarakat pesisir. Dia menyebut: “Labuhan Jambu in the Movement” atau sentra sakralitas perubahan masyarakat. Maksudnya, Labuhan Jambu sebagai Desa Pesisir yang akan memimpin desa Pesisir lainnya untuk perubahan dimasa akan datang.

Akhirnya, saya kemukakan pandangan tentang inisiatif rencana yang akan dilakukan H. Johan Rosihan di Labuhan Jambu sebagai anggota DPR RI Komisi IV. Tentu pandangan itu sangat menarik bagi kawan saya itu. Dia katakan: “go go go sprinter, mulailah untuk berlari kencang karena masyarakat lagi kehausan tempat bermain.”

Akhirnya, untuk membuka lebar pemikiran pembaca dan kita undang dinamisasi diskusi, saya memberi judul tulisan ini: “Integrated Aquarium and Marine Research Labuhan Jambu Teluk Saleh”. Judul inipun saya ambil dari program besar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Dengan harapan agar program itu dipindahkan ke Labuhan Jambu, Teluk Saleh Sumbawa. Karena program ini sedang mangkrak di Morotai dan Pangandaran.

Namun, tidak salah juga imajinasi dan harapan pembangunan terhadap Labuhan Jambu perlu ide segar untuk mencari jalan agar ada integrasi secara berkesinambungan, integrasi daratan Labuhan Jambu dengan Pulau Rakit yang rencananya disambung oleh sebuah jembatan Tol Laut.

Kemudian, di kawasan Pulau Rakit pun bisa dibangun Kampus Megah “Marine and Aquaculture International” sebagai simbol kejayaan maritim Indonesia Timur yang diwakili oleh Sumbawa ditingkat internasional. Mengapa harus Akuakultur karena Sumber Daya Laut seputar daratan keliling Pulau Rakit Teluk Saleh itu sangat cocok tempat induatrialisasi hasil budidaya laut masyarakat pesisir.

Selain, itu dari sentra Pulau Rakit Labuhan Jambu itu, juga bisa memutar kearah Kawasan Samota yang jarak tempuhnya memakan waktu sekitar 1 jam. Terintegrasi kawasan Samota tentu nilai lebih sebagai penunjang arus para pecinta destinasi wisata dalam menikmati keindahan alam.

Gagasan integrated Labuhan Jambu dan Pulau Rakit sebagai epicenterum penggerak untuk seluruh destinasi, mulai dari Kawasan Tambora, Kawasan Ketapang, Kawasan Wisata Garam Labuhan Bontong, Kawasan Depi Ai dan seluruhnya.

Begitupun harapannya, kawasan Samota menjadi penggerak utama mobilisasi teknologi, sumberdaya, resources, budaya, dan sistem pengembangan green oceano. Hingga kawasan mangrove bisa di desain sebagai destinasi menakjubkan dengan pembuatan: “Model Labirin Mangrove” disertai rumah-rumah kebudayaan Nusantara.

H. Johan Rosihan berada dalam alam berfikir dan gagasan besar ekowisata itu. Harapannya: kedepan, ekowisata Labuhan Jambu diharapkan seperti Jatim Park I dan II, yang menyiapkan seluruh kebutuhan wisata dan penunjang industri rumahan serta pusat penumbuh ide-ide kreatif generasi.

Tentu, pandangan H. Johan Rosihan itu karena berdasarkan pada geliat Labuhan Jambu dalam beberapa tahun terakhir yang memperlihatkan kemajuan cepat. Arus utama pergerakan pengunjung mancanegara ke Labuhan Jambu karena kekayaan Teluk Saleh yang setiap hari bisa dijumpai hiu paus yang menjadi ikon ikan terbesar di dunia.

Di sana, hiu paus muncul untuk mencari makanan yang disediakan oleh bagan-bagan yang bertebaran di sana, yaitu masin atau ikan puri. Populasinya capai 49 ekor individu. Hal ini menjadi ekowisata pertama di Indonesia yang melibatkan masyarakat secara langsung. Ini juga sekaligus mendorong kegiatan pariwisata di NTB yang sudah ditetapkan sebagai salah satu destinasi prioritas nasional.

Lebih jauh lagi, ketika eksplorasi kawasan Pulau Rakit yang memiliki beberapa macam Sumur Ai Tawar yang sudah ada sejak zaman Pulau Rakit itu ada. Kekayaan magis ceritanya membuat banyak pelancong ingin menyaksikan, melihat dan merasakan airnya. Hal itu juga menjadi bagian dari epicenterum pengembangan ekowisata yang menginternasional.

Tentu, keterlibatan masyarakat dalam ekowisata Labuhan Jambu dan Pulau Rakit, menjadi penanda bahwa masyarakat adalah bagian terpenting dalam pengembangan pariwisata. Di Labuhan Jambu, keterlibatan masyarakat diperlihatkan melalui pengenalan budaya Sumbawa melalui tur kampung pesisir, pertunjukan seni tari dan musik tradisional.

Dengan adanya temuan ilmiah dan dukungan dari masyarakat harus fokus menyiapkan dan merencanakan pengembangan potensi ekowisata dengan prinsip berkelanjutan dan serius dikerjakan. Prinsip itu dipilih, selain tetap bisa mengembangkan ekowisata, juga tetap menjaga kelestarian ekosistem laut.

Kami harapkan ide dan gagasan H. Johan Rosihan sebagai kontributor perluasan semangat dalam berbagai kegiatan di Sumbawa untuk memberikan dampak bukti manfaat nyata konservasi bagi kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi wilayah Timur Sumbawa, Indonesia.

Syarat dari rencana pembangunan pusat Integrated Aquarium and Marine Research Labuhan Jambu Teluk Saleh harus melalui pertimbangan matang yang wajib melibatkan warga masyarakat lokal dari berbagai desa yakni Labuhan Jambu, Labuhan Pidang, Labuhan Terujung, dan Labuhan Bontong.

Integrated Aquarium and Marine Research Labuhan Jambu Teluk Saleh itu harus bernilai kemanfaatan bagi kemandirian usaha kelautan dan perikanan nasional, daerah dan lokal seperti: nelayan, pembudidaya, industri rumahan, manufaktur, olahan hasil laut dan lainnya sehingga peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir menjadi target terpenting yang diutamakan.(Herman)

Leave A Reply

Your email address will not be published.