Kebencian Versus Kebijaksanaan 

Penulis: H. Johan Rosihan, ST. Anggota DPR RI Fraksi PKS Dapil Pulau Sumbawa.

Harnasnews.com – Anak muda itu bernama Gandhi. Di University of College London tahun 1888, ia dikenal sebagai pemuda biasa. Ia tidak unggul dalam banyak hal. Ia hanya tercatat sebagai siswa yang pandai berbahasa Inggris serta memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.

Suatu hari, ada Profesor bernama Peter, tidak menyukai Gandhi. Profesor itu sedang makan siang di kantin kampus, Gandhi datang dan duduk di sampingnya sambil membawa makan siangnya.

Profesor Peter berkata, “Gandhi, apakah Anda tidak mengerti bahwa seekor babi dengan seekor burung tidak bisa duduk berdampingan untuk makan?”

Gandhi bagaikan orang tua yang menatap anaknya yang nakal, menjawab, “Jangan khawatir Prof. Saya akan segera terbang.” Gandhi pun segera pergi ke meja lainnya. Muka Profesor itu memerah penuh kemarahan dan memutuskan untuk membalas dendam.

Pada hari berikutnya, ketika mengajar di dalam kelas, Profesor Peter sengaja mengajukan pertanyaan kepada Gandhi, “Gandhi, andai kamu sedang berjalan, tiba-tiba menemukan bungkusan berisi satu kantong penuh uang dan satu kantong penuh dengan kebijaksanaan. Mana yang akan kamu ambil?”

Tanpa ragu Gandhi menjawab, “Ya, uanglah.”

Prof. Peter tersenyum sinis dan berkata, “Jika itu aku, maka aku akan mengambil kebijaksanaan.”

Gandhi menjawab lagi, “Seseorang itu akan mengambil apa yang tidak ia punya.”

Profesor itu seperti hilang akal, dan tidak bisa menjawab apa-apa lagi. Dengan penuh kemarahan ia menulis kata ‘idiot’ pada lembar jawaban ujian Gandhi dan memberikan kepada Gandhi. Gandhi mengambil dan duduk sambil berusaha keras tetap tenang.

Beberapa menit kemudian Gandhi berdiri dan menghampiri sang profesor seraya berkata dengan sangat sopan, “Prof. Peter, Anda hanya menandatangani lembar jawaban saya, tetapi belum memberi nilai.”

Demikianlah dalam kehidupan kita, bersikaplah bijak apabila ada orang yang membenci kita. Sebab, semakin ia membenci kita semakin banyak kebodohan yang akan dibuatnya.

Di dalam dunia yang penuh dengan kompetisi, ingatlah untuk tetap tenang dan rendah hati. Fokuslah kepada apa yang hendak kita gapai.

“First they ignore you, then they laugh at you, then they fight you, then you win.” Demikian kata Gandhi.

Kebencian itu tak akan melukai siapapun, kecuali diri kita sendiri….(Herman)

Leave A Reply

Your email address will not be published.