Pandemi Corona dan Respon Pemuda

Oleh : Dikky Syadqumulloh

Harnasnews.com – Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan adanya wabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Pada tanggal 7 Januari 2020, RRT mengidentifikasi virus jenis baru yang disebut Coronavirus Disease-19 (COVID-19). Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai pandemic glogbal.

Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara. Sampai saat ini (02/05/2020) kasus di Indonesia yang sudah terlaporkan sebanyak 10.551, kasus kematian lebih dari 800 yang tersebar di banyak provinsi di Indonesia.

Kondisi diatas menegaskan bahwa Indonesia tidak sedang dalam kondisi baik-baik saja. Hal tersebut membutuhkan pearn banyak pihak.

Salah satunya komunitas pemuda. Peran pemuda dalam menangani coronavirus ini mulai dari tindakan kuratif, preventif serta kegiatan-kegiatan yang untuk mengurangi penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Disadari atau tidak, dampak Covid-19 selain berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat, juga semakin memperpuruk realitas sosial-ekonomi masyarakat.

Maka disini, peran pemuda sebagai katalisator perubahan, harus bisa aktif untuk memastikan advokasi kesehatan di masyarakat.

Pemuda sebagai entitas sosial yang memiliki koneksitas di dunia digital dan cenderung berpikir kreatif dituntut untuk selalu menuangkan ide-ide kreatifnya dalam menyelesaikan persoalan sosial kemasyarakatan sebagai dampak dari Covid-19. kebijakan yang efektif dalam memastikan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia.

Pemuda, Gerakkan Promotif, & Penyadaran Sosial Pemuda harus bisa menjadi penggerak dan garda terdepan dalam mengawal kebijakan kebijakan pemerintah.

Sudah saatnya pemuda ini melakukan berbagai macam pergerakkan sosial-filantropis, bahkan penyadaran melalui berbagai macam media yang tujuannya untuk secara promotif memberikan pembelajaran kepada masayarakat.

Agenda Promotif yang dapat dilakukan oleh pemuda yang pertama melakukan penggerak dalam hal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dibuat oleh Pemerintah. Ekses kebijakan tersebut nyatanya masih belum dipatuhi secara menyeluruh oleh masyarakat.

Dimana masyarakat masih menerapkan aktivitas sosial, tentu ini bukan hal mudah, namun dengan gerakkan promotif diharapkan mampu bersama-sama dan bergotong-royong dalam menghadapi pandemic  Covid-19.

Pada ajaran agam Islam, jika kita perhatikan dalam hadits Rasulullah shalllahu ‘alaihi wa sallam disebutkan Apabila kalian mendengar wabah tha’un melanda suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya.

Adapun apabila penyakit itu melanda suatu negeri sedang kalian ada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri itu.” (Muttafaqun ‘alaihi).

Pembatasan sosial ini sangat penting untuk memutus rantai Covid-19 yang telah menyebar di 34 Provinsi se-Indonesia tersebut.

hal yang dapat dilakukan oleh pemuda adalah bagaimana bisa memberikan pemahaman terhadap masyarakat supaya tidak mejauhi bahkan mendiskriminasi masayarakat dan keluarga bahkan tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-
19.

Tentu hal ini akan membuat semakin menyembunyikan penyakitnya karena dari masayarakat Advokasi dan Tolong-Menolong Sebagai Watak Pemuda Peran selanjutnya yaitu melakukan advokasi dan mengawal semua kebijakan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, program – program pemerintah tentu perlu dikawal oleh pemuda mulai dari program bantuan terhadap masayarakat yang terdampak coronavirus sampai dengan kebijakan lainnya.

Pemuda harus bisa bergandengan tangan dengan pemerintah dalam mengawal dan membantu pemerintah supaya coronavirus ini segera  terselesaikan.

Didalam al- Qu’an Allah SWT dalam Surat Al-‘Ashr: 2-3: “Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran, dan saling menasehati untuk kesabaran.” Dalam kontek ini perlu kerjasama antarsemua elemen untuk terus saling mengawal dan mengawasi saling memberikan masukan kepada Pemerintah.

Negara Indonesia juga negara lainnya diseluruh dunia juga terkena imbas dari Covid-19. Maka dari itu, tidak ada langkah selain bekerjasama dan advokasi yang digerakkan oleh Pemuda.

Meningat pemuda juga dapat menjadi garda terdepan dalam agenda promotif dan aktifitas filantropis.

Andai sekat-sekat sektarian dan fanatisme kelompok itu mampu dikikis oleh pemuda.

Dan secara sukarela serta egaliter mampu membantu kesengsaraan masyarakat yang terdampak Coivd-19. Pasti, persoalan ini tidak akan menjadi masalah penting dalam jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara. Buktikan bahwa di tangan pemuda, arah gerak, bangsa ini ditentukan !

Penulis: Dikky Syadqumulloh

(Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur)

Leave A Reply

Your email address will not be published.