Pasca Pemilu 2019, Sejumlah Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Berikan Ucapan Terima Kasih kepada TNI Polri

Surabaya, Harnasnews.com – Pasca berlangsungnya Pemilu 2019 yang berlangsung aman dan damai, berbagai pujian serta ucapan terimakasih diberikan oleh warga masyarakat kepada TNI dan Polri.

Salah satunya adalah KH Hidayatullah Dari Ketua MUI Kota Surabaya. Beliau menyampaikan terima kasih kepada segenap bangsa Indonesia, proses pemungutan suara telah selesai.

“Mari kita jaga kerukunan, persaudaraan, perdamaian dan ketenteraman serta mari kita hindarkan sesuatu yang dapat menimbulkan hal yang tidak baik, anarkisme, provokasi, pecah belah dan lain sebagainya,” ujar KH Hidayatullah.

Semua sudah berlalu, masyarakat diharapkan dapat bersyukur kepada allah atas segala bimbingan dan petunjuknya sehingga segenap Warga Negara Republik Indonesia dapat melaksanakan pemilihan umum dengan damai dan tenang sebagai upaya untuk mewujudkan kedamaian di negeri ini

“Terima kasih kepada TNI Polri dan Instansi terkait atas segala usaha yang maksimal dalam menjaga dan mengawal seluruh rangkaian kegiatan pemilihan umum 2019,” lanjut KH Hidayatullah.

“Sebab kita semua tidak akan langgeng hidup didunia, maka kita akan membawa amal-amal kita yang sholeh salah satunya adalah pengamanan pemilu 2019,” pungkas KH Hidayatullah.

Sementara Romo Fusi Nusantoro Gereja Hati Kudus Yesus mengajak seluruh warga Kota Surabaya. Romo juga menyampaikan terima kasih kepada persatuan persaudaraan yang telah dijalani bersama.

Karena Perlindungan Tuhan Indonesia bisa menyelesaikan Pesta Demokrasi dengan kebaikan, mengajak menjaga Surabaya dengan kebersamaan sampai selesainya proses perhitungan suara pada pemilu kali ini.

Seluruh elemen masyarakat mari kita hindarkan tindakan kekerasan, anarkisme, dan sesuatu yang bisa merusak NKRI dan persaudaraan sebagai masyarakat.

Persatuan sebuah bangsa menjadi sebuah Harga Mati di tengah perbedaan yang ada.

“Terima kasih kepada jajaran pemerintah yang telah bekerja keras dan perjuangan selama berbulan-bulan, secara khusus TNI Polri yang dengan gigih merawat dan menjaga Negara Kesatuan NKRI dalam proses Pesta Demokrasi ini,” ujarnya.

“Semoga semua kebersamaan ini diberkati tuhan hingga selesainya nanti kita bisa melanjutkan perjalanan sebuah bangsa, menghormati pemimpin yang dihasilkan dari sebuah pesta demokrasi yang sungguh Damai,” tambahnya.

Terpisah, Ketua Muhammadiyah Surabaya Dr H Mahsun Jayadi M.Ag menghimbau kepada seluruh masyarakat agar meniru euforia Nabi Muhammad SAW.

“Jangan sampai terjadi euforia politik, karena cendrung anarkis dan rasa emosional. Ketika terjadi perang badar, nabi mengatakan bahwa justru kalau hanya sekedar perang badar saja itu kecil yang terbesar adalah perang mengendalikan hawa nabsu,” ucapnya.

Dr H Mahsun Jayadi bercerita, ketika pembebasan mekah Nabi dituntun oleh wahyu Allah SWT, dalam menyikapi euforia politik bukan dengan konvoi maupun yang lain-lain, tetapi hendaknya dengan tasbih dan tasmid ditambah dengan doa-doa.

Lebih lanjut beliau mengungkapkan, “Masyarakat kita sudah semakin cerdas dan mentalnya juga terkendali oleh sebab itu saya minta siapapun yang terpilih nanti jadi presiden kita terima dengan besar hati dan lapang dada.”

Atas nama pimpinan daerah Muhammadiyah kota Surabaya beliau mengucapkan terima kasih kepada TNI Polri yang telah melakukan sinergi positif dalam rangka mengawal tahapan-tahapan dalam pemilu 2019.

Pemilu 2019 merupakan pesta demokrasi bagi masyarakat Indonesia. Setiap orang memiliki pilihan & pendapatnya masing-masing tak jarang hal itu menimbulkan sedikit gejolak baik di dunia maya maupun dunia nyata.

Proses pemungutan suara serentak 17 April lalu telah usai, pihak Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya pun menghimbau agar masyarakat Surabaya tetap tenang & menghargai setiap prosesnya dalam pemilu 2019.

“Proses pemungutan suara telah usai mari kita jaga Surabaya bersama, Mari kita hindari aksi-aksi anarkis yang bisa memecah belah” Ucap Js. Liem Tiong Yang pemuka agama Khonghucu Surabaya.

Banyak hasil hitung cepat bermunculan tapi perlu diingat bahwa quick count atau hitung cepat bukanlah hasil resmi yang dikeluarkan KPU. Banyak tahap yang harus diselesaikan KPU jadi mari kita tunggu hasilnya bersama dengan tertib.

Jro Mangku Putu Astawan Pemangku Pura Agung Jagat Karana Krembangan Surabaya juga memberikan pesan dan kesan Pasca Pemilu 2019.

“Puji syukur patut kita panjatkan kepada tuhan yang Maha Esa, proses pemungutan suara pesta demokrasi telah selesai.

Mari kita jaga kerukunan dan perdamaian, kita adalah bangsa yang beranekaragam suku bangsa, Bhineka tunggal ika berbeda-beda tetapi tetap satu jua,” ujar Putu Astawan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada jajaran TNI Polri dan Instansi terkait yang sudah secara maksimal dalam menjaga dan mengawal seluruh rangkaian pesta Demokrasi 2019.

“Semoga ini menjadi nilai ibadah, semoga semua amal kebajikan selalu mendapatkan limpahan rahmat, kesehatan, kerahajengan, kerahayuan,” pungkas Putu Astawan.

Senada dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat diatas, Mohammad Nuh, Mantan Menteri Pendidikan Pasca Pesta Demokrasi Pemilu Serentak 2019.

Mohammad Nuh mengajak masyarakat agar tidak bertengkar, karena jika bangsa ini bertengkar, maka akan terjadi banyak kerugian.

Lazimnya pertandingan satunya puas satunya tidak puas demikian dan seterusnya. Yang paling penting jika ada perbedaan manfaatkan betul jalur-jalur yang telah ditetapkan.

“Dengan begitu segala aktivias kita masuk dalam koridor yang telah ditetapkan. Pada akhirnya kita semua bersaudara, kita semua NKRI, Sama-sama memiliki cita-cita besar terutama dalam rangka menyongsong 100 Tahun Indonesia Merdeka,” ujar Mohammad Nuh.

Persyaratan agar berjalan baik adalah satu diantaranya tidak boleh bertengkar. Karena jika bangsa ini bertengkar, maka akan kehilangan tiga sekaligus yakni Keluarga, Organisasi dan Bangsa itu sendiri.

Selain itu jika bangsa ini terjadi pertengkaran maka akan kehilangan beberapa hal, antara lain Pertama, kehilangan Energi. Kedua, kehilangan kesempatan, dan Ketiga Kehilangan Keberkahan.

Mohammad Nuh juga mengungkapkan terimakasih kepada penyelenggara seperti KPU, Bawaslu serta pihak keamanan yang telah mengawal setiap proses tahapan pemilu yang Jujur, Adil, Sangat Transparan, Demokrasi dan tidak ada kecurangan.

“Saya mengajak ayo kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa untuk menyongsong Indonesia yang lebih baik. Jika ada perbedaan, mari kita selesaikan sesuai alur perundang-undangan. Dibalik kesuksesan pelaksanaan Pemilu 2019, ada TNI Polri yang peranannya begitu luar biasa. Terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya kepada TNI Polri atas jasa-jasanya sehingga Pemilu Serentak 2019 ini dapat berjalan Aman, Damai dan Sejuk,” tutup Mohammad Nuh. (Hms/Red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.