Pilkada Sumbawa, Birokrat Ataukah Politisi 

Oleh : Hermansyah Idris 

SUMBAWA,Harnasnews.com – PILKADA Sumbawa 2020 gaungnya sudah mulai terdengar dan tak heran jika di ruang publik seperti warung sawah ladang gardu pos jaga dan lain-lain ada diskusi kecil warga masyarakat untuk membicarakan bakal calon kepala daerah Kabupaten Sumbawa 2020-2025.

Diskusi kriteria bakal calon sudah mengerucut pada tipikal apakah dari  Birokrat atau dari Politisi ?

Ada baiknya perlu mengenali insititusi birokrasi dan institusi politik lebih dulu.

Ciri organisasi yang mengikuti sistem birokrasi adalah pembagian kerja dan spesialisasi, orientasi impersonal, kekuasaan hirarkis, peraturan-peraturan, karir yang panjang, dan efisiensi.

Sedangkan institusi politik berkarakter demokrasi yang ditandai oleh adanya kebebasan sipil dan politik, seperti kebebasan berbicara, menulis, berkumpul dan berorganisasi, dan perdebatan-perdebatan politik.

Jelas perbedaan kedua institusi ini telah dikemukakan oleh para pakar ilmu sosial politik :

Politik (Politisi) ada dalam ranah kebijakan (policy) dan Birokrasi  (Birokrat) di ranah administrasi (administration).

Perbedaan kedua institusi tersebut tentunya akan melahirkan pola relasi yang dinamis.

Dinamika terjadi ketika proses politik berlangsung, saat birokrasi dan politik sama-sama menjalankan proses penyusunan aturan-aturan seperti peraturan Bupati, Peraturan Daerah, dan sebagainya. Kemudian intensitas relasi dinamis juga terjadi saat birokrasi menjalankan fungsi implementasi kebijakan berhadapan dengan institusi politik yang melakukan pengawasan.

Pola relasi yang dinamis antara politik dan birokrasi terjadi ketika ada keseimbangan relasi diantara keduanya. Pola relasi yang seimbang bukan pola relasi yang saling mengkooptasi atau berkolaborasi diatas kepentingan masing-masing dengan meninggalkan kepentingan masyarakat.

Pada dasarnya institusi politik dengan nilai demokrasi dan birokrasi sesungguhnya sangat diperlukan dalam proses pembangunan suatu daerah, akan tetapi semakin kuat birokrasi dalam daerah maka akan semakin rendah demokrasi lokal dan sebaliknya semakin lemah birokrasi maka akan semakin tinggi demokrasi.

Semua perbedaan itu akan memberikan pencerahan kepada kita ketika kita dihadapkan pada sebuah pilihan antara calon pemimpin dari politisi atau pemimpin dari birokrat.

Lebih sederhana untuk disimpulkan bahwa biasanya pemimpin dari kalangan politisi lebih dominan menampilkan gaya entertain/menghibur dan terkesan pencitraan sedangkan dari kalangan birokrasi lebih mengedepankan kinerja karena sudah terbiasa kerja secara formal dan pada akhirnya adalah melayani rakyat (birokrat) sepenuh hati.

Selamat menyongsong Pilkada dengan penuh kegembiraan.(her)

Leave A Reply

Your email address will not be published.