Prajurit TNI Amankan Wilayah Rawan KKB Jelang Pemilu di Tembagapura

TIMIKA, Harnasnews.com – Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio Nainggolan menegaskan jajarannya tetap menggelar kekuatan untuk pengamanan wilayah-wilayah yang rawan keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) seperti di sejumlah kampung Distrik Tembagapura.

“Di lokasi-lokasi itu tetap kami gelar pos-pos, baik pengamanan wilayah maupun pos pengamanan daerah rawan. Apalagi menjelang pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 17 April 2019 kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan agenda pemilu akan semakin meningkat frekuensinya,” kata Letkol Nainggolan, di Timika, Papua, Sabtu.

Dandim mengatakan secara umum situasi keamanan di wilayah Mimika sekarang ini kondusif. Sejauh ini, katanya, belum ada potensi gangguan keamanan dari KKB maupun kelompok nonbersenjata.

Wilayah-wilayah yang dianggap rawan keberadaan KKB di Mimika, yaitu sejumlah kampung di wilayah Distrik Tembagapura seperti Banti, Opitawak, Kimbeli, Utikini Lama, Aroanop, Tsinga, termasuk juga beberapa distrik di kawasan pegunungan seperti Hoeya, Jila, dan Alama.

KKB kerap kali melakukan teror penembakan terutama di sepanjang ruas jalan poros tambang PT Freeport Indonesia dari Timika menuju Tembagapura.

Pada 2017 hingga 2018, KKB sempat menduduki Banti, Kimbeli, Utikini Lama dan Opitawak, Distrik Tembagapura dan membakar fasilitas gedung SD-SMP Negeri Banti, Rumah Sakit Waa-Banti serta sejumlah rumah penduduk.

Tindakan KKB itu memicu aparat TNI-Polri mengerahkan kekuatan ke wilayah Banti dan sekitarnya.

KKB yang terdesak di wilayah Banti kemudian melarikan diri ke arah Aroanop dan kampung-kampung sekitar itu.

Saat menduduki Aroanop dan sekitarnya, anggota KKB menyekap guru-guru yang bertugas di SD Inpres Jagamin dan SD Inpres Aroanop. Bahkan lebih tragis, sejumlah guru perempuan mengalami perlakuan kekerasan seksual oleh anggota KKB.

Leave A Reply

Your email address will not be published.