Tak Hiraukan Himbauan Petugas Tentang Prokes, Beberapa THM Di Bekasi Disegel

BEKASI, (Harnasnews.com) – Masih menghadapi pandemik Covid-19 khususnya di Kota Bekasi, kegiatan sosialisasi dari tiga pilar terus dilakukan. Berbagai tempat umum menjadi sasaran sosialisasi untuk mengingatkan 3 M (Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak). Seperti yang dilakukan jajaran Polsek Bekasi Selatan beserta tiga pilar dari TNI dan pemerintahan kecamatan Bekasi Selatan pada Sabtu (26/09).

Hal tersebut juga menindaklanjuti atensi masyarakat dan viral terkait dengan aksi keramaian sebuah cafe di galaxi., Kelurahan Jakasetia. Dalam video viral tersebut nampak muda mudi dengan musik keras juga tanpa menjaga jarak berkerumun. Hal tersebut memancing kecaman dari warganet dan ditindak lanjuti petugas.

“Hari ini kita sudah koordinasi dengan forkopimda terkait dengan kebijakan kota Bekasi, dimana untuk tempat rumah makan atau cafe beroperasi seperti biasa pada jam 9 dan 11 malam dan dalam pelaksanaan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan protokol kesehatan, namun pada kenyataannya untuk kafe ini tidak mematuhi protokol kesehatan oleh karena itu kita sepakat untuk menyegel tempat ini mudah-mudahan upaya yang kita lakukan tidak diikuti oleh tempat yang lain,” kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol. Wijonarko saat menyegel Caffe Broker yang viral tersebut pada Sabtu (26/09).

Caffe Broker yang saat didatangi petugas nampak sepi dan tidak ada aktifitas live musik seperti pada video yang viral. Namun, lokasi tersebut identik dengan lokasi video viral yang beredar di media sosial. Tindakan tegas diambil petugas gabungan dari Satpol PP, Kodim 0507/Bks, Polres Metro Bekasi Kota berupa penyegelan.

“Tindakan penyegelan jadi dihentikan untuk tidak melakukan aktifitas, kita akan tindak lanjuti sesuai hukum yang berlaku,” tambahnya,”

Unsur tiga pilar bersama dengan Gugus Covid-19 akan terus melakukan hal serupa kepada wilayah yang dianggap rawan dengan pelanggaran protokol kesehatan di wilayah Kota Bekasi khususnya.

“Kita juga mohon dukungan dari masyarakat, kita akan evaluasi dan kita petakan tempat mana yang tidak mematuhi protokol kesehatan,” pungkasnya.

Sementara itu, pemilik cafe Broker, Pramono menuturkan bahwa live musik ada di tempat setiap malam, namun ia tetap menetapkan protokol kesehatan. Ia juga merasakan diskriminasi terhadap usahanya tersebut.

“Kita sebenarnya di sini umumnya live musik semua, bukan hanya di sini, kalau menurut saya ini hanya persaingan bisnis saja,” kata Pramono.

Leave A Reply

Your email address will not be published.