
SURABAYA,Harnasnews – Dalam pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025 Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.
Kesehatan mahasiswa baru menjadi perhatian utama dalam rangkaian kegiatan yang padat, kesiapan fisik peserta dipastikan melalui peran aktif Sie Kesehatan yang bertugas menangani segala bentuk kondisi medis di lapangan.
Sejalan dengan tema “Merah Putih Mengakar, Patriotisme Berkobar”, panitia menaruh perhatian besar terhadap ketahanan fisik dan kenyamanan peserta agar semangat kebangsaan yang ditanamkan dapat berjalan beriringan dengan tubuh yang sehat dan prima.
Menurut, dr. Icha Safitri koordinator medis PKKMB, tahun ini beranggotakan dr. H. Oentjoro Soebjakto, M.M., drg. Metasias Azisa, Aliyatur Rofi’ah, S.Kep., Ns., Retno Nugraheni, A.Md.Kep.Gi., Salsa Mega Fatika Sari, A.Md.Kep., Tiya Premitha Marliyanti, A.Md.Farm., dan Setyobudi. Tim ini juga dibantu oleh 16 orang relawan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesehatan.
Berbagai perlengkapan medis telah disiapkan secara menyeluruh untuk mengantisipasi potensi kegawatdaruratan selama kegiatan berlangsung. “Persiapannya, kami sudah mempersiapkan alat-alat kesehatan dan obat-obatan umum.Ucap dr. Icha.
Termasuk perlengkapan kegawat daruratan seperti oksigen dan emergency kit. Jika ada mahasiswa yang pingsan, akan kami tangani dulu di tempat sebelum dibawa ke posko,” jelasnya. (15/7/25).
Apabila kondisi mahasiswa tidak memungkinkan untuk ditangani langsung di lokasi, maka penanganan akan dialihkan ke Klinik Utama Untag Surabaya yang tetap beroperasi selama hari kerja. “Kalau klinik tidak bisa menangani, maka kami rujuk ke rumah sakit terdekat, misalnya ke Rumah Sakit Manyar Medical Centre,” lanjutnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya keterbukaan mahasiswa baru terkait riwayat kesehatan pribadi. Pengalaman tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa beberapa peserta mengalami gangguan kesehatan karena tidak menyampaikan kondisi tubuhnya kepada panitia. “Seharusnya kalau habis opname dan masih minum obat, itu tidak papa dibawa.
Kalau ada penyakit bawaan, juga harus lapor ke panitia supaya kami tahu. Bisa ditandai, dan posko juga bisa siap,” tegasnya dr.Icha
Untuk mengantisipasi kondisi tertentu, panitia telah menerapkan sistem penandaan khusus.
Mahasiswa yang memiliki riwayat penyakit khusus diberi pita khusus agar pendamping dan tim medis dapat melakukan pemantauan lebih intensif. Jika kondisi kesehatan mereka tidak memungkinkan untuk mengikuti kegiatan selanjutnya, maka akan diberikan surat izin.
dr. Icha juga menyampaikan sejumlah imbauan kepada peserta. “Kalau bisa, sarapan dulu sebelum berangkat. Kalau ada obat yang biasa dikonsumsi, misalnya inhaler untuk asma, dibawa saja. Dan yang punya riwayat sakit, sebaiknya lapor ke panitia. Supaya kita bisa beri tanda dan tahu siapa yang perlu perhatian lebih,” pesannya.
Sebagai informasi,PKKMB 2025 Untag Surabaya berlangsung pada 2, 3, 4, dan 6 September 2025. Rangkaian ini akan ditutup dengan Campus Expo pada 4 Oktober 2025, menghadirkan Juicy Luicy sebagai bintang tamu utama. Sie Kesehatan tetap bersiaga hingga akhir, memastikan mahasiswa baru menjalani kegiatan dengan aman, sehat, dan penuh energi.(Pul)