
Program BioEcoPreneurship 2025 sebagai Wujud Komitmen Digagas AQUA Keboncandi Bersama Multi Pihak
BERITA
PASURUAN, Harnasnews – PT. Tirta Investama Plant Keboncandi (AQUA Keboncandi), bermitra dengan Yayasan Sekola Konang Indonesia (YSKI), telah sukses menyelenggarakan Workshop Evaluasi Kekayaan Keragaman Hayati dan Perencanaan Program BioEcoPreneurship 2025 pada hari Rabu (10/09/2025).
Bertempat di Pendopo Kecamatan Gondang Wetan, kegiatan tersebut mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk merumuskan strategi peningkatan nilai ekonomi berbasis potensi keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.
Workshop sendiri, merupakan forum strategis untuk mengevaluasi capaian program Taman Kehati yang telah berjalan di dua lokasi—area internal pabrik seluas +3 hektar dan lahan Desa Galih seluas +10 hektar, serta merancang program inovatif ke depan.
Selain itu, para peserta yang terdiri dari perwakilan pemerintah daerah, akademisi, kelompok masyarakat, BUMDES, dan pegiat lingkungan, berkolaborasi merancang program ke depan yang inovatif dan partisipatif.
Bambang Suhartono Camat Gondang Wetan dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi.
“Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada AQUA Keboncandi atas komitmennya. Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kecamatan Gondang Wetan,” ujarnya.
Camat berharap workshop ini dapat menjadi momentum untuk mengevaluasi kekayaan biodiversitas, menyusun perencanaan berkelanjutan, dan mendorong lahirnya inovasi ekonomi berbasis konservasi Keragaman Hayati untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan ini menegaskan komitmen AQUA Keboncandi yang melampaui kepatuhan standar (beyond compliance). Program tidak hanya bertujuan untuk memenuhi regulasi lingkungan, tetapi juga secara proaktif menciptakan dampak positif (outcome) yang terukur bagi ekosistem dan masyarakat.
Konsep BioEcoPreneurship menjadi wujud nyata dari komitmen bersama, dengan mengubah potensi keanekaragaman hayati menjadi peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi komunitas.
Terdapat dua dampak signifikan yang lahir dari acara workshop, yakni:
1. Dukungan Lintas Sektor dari Pemerintah: Kegiatan ini mendapat atensi khusus dari Anggota Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, yang turut menghadirkan Kepala BAPPELITBANGDA dan Asisten Perhutani BKPH Tosari KPH Perhutani Pasuruan.
Kehadiran multi pihak menandakan adanya sinyal positif untuk menjemput aspirasi dan mengintegrasikan inovasi berbasis konservasi Keragaman Hayati ke dalam perencanaan pembangunan daerah yang lebih Koprehensif.
2.Kolaborasi dengan Dunia Akademik: Kehadiran Dosen Senior dari STEISIA Surabaya membuka peluang kerja sama strategis dalam bidang manajemen berbasis sekolah (School-Based Management) dan potensi perkuliahan jarak jauh untuk meningkatkan kapasitas aparatur kecamatan serta masyarakat secara umum.
Manager SR-CSR AQUA Keboncandi, Hari Wicaksono menjelaskan visi di balik program ini. “Taman Kehati AQUA Keboncandi adalah wujud upaya perlindungan keanekaragaman hayati, dengan konsep Living Library, kawasan ini kami harapkan menjadi media pembelajaran, lokasi penelitian, dan pemberdayaan bagi Masyarakat.” jelasnya.
Dukungan teknis yang sama diberikan oleh Balai Besar KSDA Jawa Timur. Benediktus Rio Wibawanto, S.Hut, M.Sc., Kepala Kantor Seksi KSDA Wilayah VI Probolinggo yang menyatakan terkait program.
“Rencana pemanfaatan spesies lokal seperti Cabai Jawa sebagai potensi rehabilitasi dan peningkatan nilai ekonomi masyarakat ini sudah tepat. Saat ini nilai ekonomi Cabai Jawa lumayan menarik di pasar komoditas ekspor. Kami dari Balai Besar KSDA Jatim mendukung langkah ini dengan menyiapkan beberapa bibit sulur endemik dari kantor kami,” papar Rio.
Workshop berhasil merumuskan draf rencana kerja strategis untuk program BioEcoPreneurship 2025 dan memperkuat jejaring kolaborasi antar-pemangku kepentingan, yang akan menjadi panduan implementasi program yang lebih efektif di tahun mendatang.(Hid)
