
17 Tahun Mengabdi, Guru Sukwan di Tarokan Akhirnya Resmi Jadi PPPK Paruh Waktu
KEDIRI,Harnasnews – Penantian panjang itu akhirnya berbuah manis. Setelah 17 tahun mengabdikan diri sebagai guru sukarelawan, Eka Susanti, guru SDN 1 Kalirong, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, kini bisa bernapas lega. Ia resmi diterima sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu.
Perempuan yang telah belasan tahun mengajar di sekolah dasar tersebut tak mampu menyembunyikan rasa syukur dan kebahagiaannya. Program PPPK Paruh Waktu yang dihadirkan pemerintah dinilainya menjadi angin segar bagi tenaga honorer yang telah lama mengabdi di dunia pendidikan.
“Alhamdulillah, saya sudah 17 tahun menjadi guru sukwan. Sekarang akhirnya diterima sebagai PPPK Paruh Waktu,” ujar Eka dengan nada haru.
Selama bertahun-tahun mengajar, Eka merasakan pahit-manisnya menjadi guru honorer. Beban tugas dan tanggung jawab yang diemban tak jauh berbeda dengan ASN, namun kesejahteraan yang diterima sangat terbatas.
“Dukanya kerja honorer itu gajinya sangat tipis, padahal pekerjaannya sama seperti ASN,” ungkapnya.
Menurut Eka, pengangkatan PPPK Paruh Waktu ini menjadi momentum penting yang sangat dinanti para tenaga honorer, khususnya di wilayah Tarokan. Ia menyebut masih banyak guru sukwan yang masa pengabdiannya bahkan lebih lama dari dirinya.
“Di Tarokan masih banyak guru sukwan yang sudah mengabdi 21 tahun atau lebih. Baru kali ini mereka diangkat,” tuturnya.
Meski belum sepenuhnya ideal, Eka tetap mensyukuri kebijakan tersebut. Baginya, pengakuan negara atas pengabdian tenaga non-ASN merupakan langkah awal menuju kesejahteraan yang lebih baik bagi para pendidik.
“Setidaknya sekarang perjuangan kami bertahun-tahun mulai dihargai,” pungkasnya.(Giga)
