Terkait Embung Lamenta, Politisi PKS Sebut Ada Pemborosan APBD

Nasional

SUMBAWA,Harnasnews – Terkait rusaknya pintu air embung Lamenta Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa membuat petani diwilayah tersebut terancam gagal tanam.

Dikarenakan hal tersebut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang juga Ketua Komisi I DPRD Sumbawa Syaifullah angkat bicara.

Ketua Komisi I DPRD Sumbawa, Syaifullah kepada media belum lama ini mengecam atas kelalaian pemerintah dalam memelihara setiap kebutuhan utama para petani.

Menurutnya, embung Lamenta merupakan satu-satunya sumber pengairan lahan pertanian seluas 250 hektar yang ada diwilayah Lamenta dan sekitarnya.

Bila kerusakan ini dibiarkan berlarut-larut maka petani akan mengalami gagal tanam padahal anggaran perbaikan saluran irigasi embung Lamenta ini menelan biaya 1 milyar lebih pada tahun 2020 lalu.

“Pemerintah jangan terkesan menutup mata padahal Poktan telah berkali-kali melaporkan kondisi embung Lamenta ini kepada Dinas terkait namun hingga hari ini tidak ada realiasi bahkan ditinjaupun tidak, jangankan dilakukan pemeliharaan,” kesal Ketua Komisi I ini.

Lanjut Hera sapaan akrab politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, bila hal ini dibiarkan dan tidak segera dilakukan perbaikan maka jelas ada pemborosan APBD. Selaku wakil rakyat yang diberikan amanah menyuarakan penderitaan rakyat, dengan tegas

“saya mengecam kelalaian pemerintah yang menyebabkan pemborosan ABPD”, jelasnya.

“Saya berharap Dinas terkait segera turun meninjau dan melakukan perbaikan sesegera mungkin, jangan biarkan petani kita terus dalam kesusahan. Bukankah tugas pemerintah bekerja untuk rakyat, untuk petani, untuk kesejahteraan masyarakat. Mari bekerja dengan hati agar kita dapat merasakan penderitaan dan kesedihan petani kita,” pungkasnya.

Seperti diketahui bahwa luas yang diairi oleh embung tersebut sekitar 250 Hektar lahan pertanian di Desa Lamenta Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa terancam gagal tanam. Hal tersebut disebabkan karena kondisi pintu air embung Lamenta dalam keadaan rusak parah dan tidak bisa difungsikan lagi.(Her)

Leave A Reply

Your email address will not be published.