
Tawangmangu Sekipan Coffee Fest Di Hadiri Profesor Dari Malaysia Dan Peserta Dari Berbagai Negara.

KABUPATEN KARANGANYAR, Harnasnews.com – Tawangmangu selain dikenal dengan pariwisata dan produk sayur serta Straberry, ternyata juga mempunyai potensi produk Kopi yang tidak kalah dengan daerah lain.
Sejak 5 tahun terakhir warga Tawangmangu mulai menanam kopi di bawah tegakan lahan Perhutani sekitar Lereng Gunung Lawu. Saat ini, menurut Ketua Kelompok Tani Prohutani Kelurahan Kalisoro, Budiono, ada lebih dari 50 petani kopi yang tersebar di sekitar Kecamatan Tawangmangu.
Dan menariknya, mereka sudah bisa mengolah menjadi kopi yang siap seduh, dan mengemas secara professional dengan berbagai merk.
” Kami mulai menanam kopi sejak 5 tahun terakhir, dan terus berkembang sampai sekarang. Hari ini sudah ada lebih dari 50 petani kopi di sekitar Kecamatan Tawangmangu. Mereka mayoritas menanam kopi di lahan Perhutani di bawah tegakan” ungkap Budiono kepada Harnasnews.com, Sabtu, 26/07.
“Saat ini sudah banyak produk dengan ciri khas masing-masing yang di buat petani berikut dengan kemasan dan merk sendiri. Diantaranya ada merk Tanori, Mantras, Kakung Yahman, Kopi Sekipan, Kopi Saku, Pluluhan, kopi Welit dan lain – lain ” ujarnya.
Melihat potensi tersebut, mahasiswa Universitas Diponegoro ( Undip ) Semarang, melakukan acara yang di beri nama Tawangmangu Sekipan Coffee Fest ( TSCF)
Mereka melakukan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) di sekitar lokasi produksi kopi di Sekipan, Desa Kalisoro. Mereka mencoba memberikan pelatihan untuk petani dalam membuat sebuah event agar produk Kopi mereka mudah di kenal secara luas.