
SURABAYA,Harnasnews – Komitmen kuat Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat pendidikan vokasi kembali ditegaskan melalui kehadiran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, dalam kegiatan Revitalisasi SMK Menuju SMK Go Global yang digelar di Surabaya, Jumat (19/12). Kegiatan ini menjadi penanda penting akselerasi SMK Jawa Timur menuju pendidikan vokasi berkelas dunia.
Forum strategis ini menghadirkan kolaborasi lintas kementerian, legislatif, dan mitra internasional sebagai wujud keseriusan dalam menyiapkan lulusan SMK yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap bersaing di pasar global dengan kompetensi unggul dan karakter tangguh.
Hadir dalam kegiatan tersebut Tatang Muttaqin, S.Sos., M.Ed., Ph.D., Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi untuk Pendidikan Khusus (PK) dan Pendidikan Layanan Khusus (PLK), Dr. Arie Wibowo Khurniawan, S.Si., M.Ak., Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Kemendikdasmen, serta H. Lalu Hadrian Irfani, ST., M.Si, Wakil Ketua Komisi X DPR RI.
Turut memperkuat forum ini Hj. Hikmah Bafakih, M.Pd., Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Abri Danar Prabawa, S.E., M.P.A., Direktur Pembinaan Kelembagaan Pekerja Migran Indonesia, sekaligus Tenaga Ahlí Biro Kerjasama, Mr. Motoyuki Nishida, dan perwakilan Asosiasi Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Divisi Penempatan Jepang, Asep Listiyanto.
Kegiatan ini diikuti oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK se-Jawa Timur, yang menjadi garda terdepan dalam implementasi kebijakan revitalisasi SMK di tingkat satuan pendidikan.
Dalam sambutannya, Aries menegaskan bahwa revitalisasi SMK merupakan lompatan paradigma, bukan sekadar pembenahan fisik sekolah. Menurutnya, revitalisasi sejati terletak pada perubahan cara pandang dalam menyiapkan generasi vokasi masa depan.
“Revitalisasi bukan hanya soal memperbaiki gedung atau menambah ruang praktik, tetapi revitalisasi sesungguhnya adalah mindset yang kita bangun bersama untuk tidak sekadar mencetak lulusan berijazah, melainkan lulusan yang memiliki wawasan kewirausahaan dan daya juang untuk bekerja,” ujar Aries.
Ia menambahkan bahwa SMK harus menjadi kawah candradimuka lahirnya tenaga terampil yang adaptif, bermental pekerja keras, serta mampu menembus batas geografis dan pasar kerja internasional.
Sementara itu, Tatang Muttaqin menilai kegiatan ini sebagai momentum lenting yang menentukan arah masa depan SMK Indonesia, khususnya Jawa Timur, dalam menghadapi kompetisi global.
“Ini merupakan momentum lenting bagaimana kita memperkuat arah SMK untuk mempersiapkan lulusan yang berdaya saing internasional dan siap memasuki pasar kerja global,” tegasnya.
Sementara itu, H. Lalu Hadrian Irfani, dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan, menekankan bahwa stigma negatif terhadap lulusan SMK harus dilawan dengan kualitas dan kinerja nyata.
“Untuk mematahkan stigma bahwa SMK menjadi penyumbang pengangguran, lulusan SMK harus membekali diri tidak hanya dengan soft skills, tetapi juga hard skills seperti etos kerja, disiplin, kerja tim, dan kemampuan belajar sepanjang hayat,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa dengan penguatan tersebut, lulusan SMK akan tampil sebagai tenaga terampil yang kompetitif, tidak lagi sekadar pencari kerja, melainkan aktor penting dalam ekosistem industri masa depan.
Melalui kegiatan Revitalisasi SMK Menuju SMK Go Global ini, diharapkan terbangun orkestrasi kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan dunia industri untuk melahirkan lulusan SMK Jawa Timur yang siap kerja, siap usaha, dan siap mendunia.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus meneguhkan komitmennya menjadikan pendidikan vokasi sebagai mesin utama pencetak sumber daya manusia unggul, sekaligus pilar strategis dalam menyongsong Indonesia yang kuat dan kompetitif di kancah global.(Pul)
