Alumni Undikma: Tindakan kampus mempolisikan mahasiswanya adalah keblinger

Atas dasar itu, Ahmad meminta seluruh alumni IKIP Mataram atau UNDIKMA di seluruh Indonesia untuk menggalang seruan aksi dan menyatukan kekuatan menyelamatkan salah satu institusi lembaga pendidikan tertua di NTB ini sebagai bentuk sikap terhadap Almamater.

Dia menilai bahwa seharunya kampus menjadi tempat yang merdeka bagi kaum terdidik untuk berpikir terbuka, bersuara kritis, dan bebas berpendapat. Ini sejalan dengan semangat Kampus Merdeka yang selama ini digaungkan.

Selanjutnya Ahmad mengajak dan menyerukan seluruh lapisan masyarakat dan aktivis se-NTB untuk mendukung dan menggalang dukungan dalam upaya penghentian dan atau upaya hukum dalam bentuk apapun terhadap aksi-aksi dan penyampaian ekspresi mahasiswa di muka umum termasuk di dalam kampus.

Oleh karena itu, civitas akademik Kampus UNDIKMA terkhusus tenaga ajar, pengampu mahasiswa harus mencabut semua laporan dan tindakan mempolisikan mahasiswanya sendiri.

Lebih jauh, pria yang juga pernah lama di Eksekutif Nasional WALHI ini mendorong Yayasan Pembina IKIP Mataram atau UNDIKMA untuk melakukan audit eksternal sebagai pertanggungjawaban publik terhadap pengelolaan pendanaan dalam menjalankan institusi kependidikan atau kampus.

“Kampus harus menjadi contoh dan terdepan tentang bagaimana transparansi itu dilakukan. Kampus mesti menjadi teladan bagaimana sistem itu bekerja baik, amanah, dan ramah terhadap kritik. Kalau tidak begitu, bagaimana bisa menyiapkan SDM untuk mengelola negara,” pungkasnya. (Herman)

Leave A Reply

Your email address will not be published.