Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi  Dorong Eksistensi Pertanian

BEKASI, Harnasmews.com – Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi Budiyanto melakukan silaturahmi dan diskusi dengan para pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan ( KTNA) Kabupaten Bekasi, di Balai Rakyat Kantor DPRD Kabupaten Bekasi, belum lama ini.

“Diskusi ini dilakukan dalam rangka singkronisasi perencanaan program pembangunan pertanian di Kabupaten Bekasi masa kini dan masa depan. Kami berharap bahwa petani di Kabupaten Bekasi adalah orang-orang yang mampu memberikan kontribusi pembangunan di Indonesia, khususnya dapat mengembangkan pertanian di Kabupaten Bekasi,” kata Budiyanto usai kegiatan.

Dia memaparkan, Kabupaten Bekasi sebagai daerah yang cukup besar dengan 180 desa dan 7 kelurahan di mana terbagi menjadi dua wilayah. Di antaranya, selatan yang konotasinya industri dan utara yang memang faktanya pertanian.

“Yang menjadi masalah, dengan dua kekuatan ini dan hal itu masuk dalam visi misi Pemda Kabupaten Bekasi, tetapi faktualnya visi misi ini tidak sesuai implementasi, khususnya dari pendekatan anggaran,” tegasnya

Bicara pertanian di Kabupaten Bekasi, lanjutnya, lahan abadi pertanian pada sepuluh tahun lalu seluas 52 ribu hektar. Tapi, di atas kertas saat ini hanya tersisa 35.244 hektar. Artinya, akan ada wilayah pertanian yang terkonvensi menjadi perumahan dan industri, dan itu akan mengancam ketersediaan pangan.

“Kalau kemudian terjadi penyusutan lahan pertanian yang hampir 17 ribu hektar ini, sedangkan Pemda [Kabupaten Bekasi] tidak ada langkah-langkah lain, ya bisa kelaparan Kabupaten Bekasi. Berarti harus ada langkah-langkah preventif maupun langkah-langkah strategis untuk menangani pertanian di Kabupaten Bekasi,” jelas Budiyanto. “Orangnya nambah, lahan pertanian berkurang. Ini kan bertolak belakang, dan kalau dibiarkan bisa lapar kita,” imbuhnya.

Meski begitu, Budiyanto mengakui bahwa mengkonversi lahan pertanian menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari lantaran Kabupaten Bekasi merupakan daerah penyangga ibu kota. Tapi yang terpenting, lanjut alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, kebutuhan pangan masyarakat Kabupaten Bekasi harus terpenuhi.

Leave A Reply

Your email address will not be published.