Bom Keluarga di Filipina Kedua di Dunia Setelah Surabaya

Jenis terorisme tersebut, kata Al Chaidar, sebelumnya telah ia prediksi akan terjadi berulang kali. Selain berpendapat kejadian tersebut dilakukan dengan metode yang sama, Al Chaidar juga memiliki hipotesis, kejadian di Filipina itu ada hubungannya dengan yang terjadi di Surabaya.

Karena itu, ia menilai, perlu ada program yang lebih akurat dan lebih tepat dalam menanggulangi terorisme, yaitu program counter wacana. Program kontra wacana adalah program yang membahas wacana-wacana yang sering menjadi bahan pembicaraan di kalangan kelompok radikal.

“Seperti wacana jihad, baik itu jihad sendiri, jihad bersama pacar seperti bom Madrid, jihad bersama keluarga, jihad bersama istri,” katanya.

Aksi bom di gereja Katolik Roma di Jolo Filipina tersebut mengakibatkan 20 korban meninggal dan 80 korban luka. (Rep/Red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.