
ACEH UTARA, Harnasnews – Sore itu, tepat pukul 17.00 WIB, suasana Gampong rayeuk glangglong, di Kecamatan Matang Kuli terlihat lebih hidup dari biasanya. Media yang melintas dibuat penasaran oleh tampilan kandang dan keramba yang tertata rapi di sudut gampong.
Di balik bangunan baru tersebut, tersimpan kisah tentang semangat kolektif dan mimpi besar pemuda desa dalam membangun kemandirian ekonomi melalui BUMG Sapue Pakat. Senin, (3/11/25).
Rahmat Ali, Ketua Kelompok BUMG Sapue Pakat, menyambut kedatangan kami dengan senyum yakin. Di tangannya, ia memegang sebuah misi: menjadikan BUMG ini percontohan ketahanan pangan di Matang Kuli.
“Saat Pj Geuchik Muhibuddin menjabat, kami dipilih secara demokratis. Harapannya, BUMG ini bisa berjalan sesuai cita-cita bersama,” ujar Rahmat mengenang awal mula perjuangan.
Program dimulai sederhana, tapi terencana: Usaha penggemukan kambing, Budidaya ikan keramba air tawar.
Rahmat menjelaskan, kandang kambing berukuran 3 x 20 meter akan menampung 20 ekor kambing untuk program penggemukan secara bergulir. Keuntungan nantinya akan kembali menjadi modal.
“Kami ingin keuntungan BUMG masuk ke kas, agar usaha ini terus bertumbuh. Tidak cukup hanya memulai, kita harus menjaga keberlanjutannya,” tambahnya.
Sementara itu, keramba ikan air tawar dibangun kokoh dan bersih. Hasil panennya ditargetkan dapat dipasarkan langsung di wilayah sendiri, menguatkan ekonomi lokal.
Modal Kecil untuk Manfaat Maksimal, Total biaya program diperkirakan Rp 120 juta, meliputi, Pembangunan kandang. Pembelian 20 ekor kambing. Pembangunan keramba + benih ikan. Infrastruktur telah siap. Kini mereka menunggu pencairan Dana Desa Tahap II untuk mulai mengisi kambing dan benih ikan ke lokasi.
“Saat pengisian nanti, akan kita undang muspika, tokoh gampong, dan teman-teman wartawan. Semoga segera terealisasi.”
Rahmat menyampaikan pesan khusus kepada pemuda dan masyarakat Gampong rayeuk glangglong.
“Kami berharap tidak ada intervensi yang menghambat. BUMG ini milik kita bersama. Dengan modal yang ada, kita ingin terus berkembang dan menjadi contoh baik.”
BUMG Sapue Pakat hadir bukan sekadar proyek, tapi simbol kerja keras kolektif, mimpi kemandirian desa, dan upaya menjaga ketahanan pangan di Aceh Utara.
Profil Singkat Pengurus BUMG Sapue Pakat, Ketua: Rahmat Ali, Sekretaris: Fadilah, Bendahara: Heriadi.
BUMG Sapue Pakat adalah cerita tentang keberanian memulai. Tentang desa yang tak hanya menunggu bantuan, tetapi menciptakan peluang. Sebuah langkah kecil yang bisa menjadi perubahan besar, dari kandang kambing dan keramba air tawar, tumbuh harapan bagi masa depan Gampong rayeuk glangglong. (Zulmalik)
