Bupati Sumbawa Peringati Harlah Pancasila dan Harkitnas 2023

SUMBAWA, Harnasnews – Bertempat di halaman Kantor Bupati Sumbawa Senin (05/06) dilaksanakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila dirangkaikan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2023 yang dihadiri oleh Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah, Wakil Bupati Sumbawa-Hj.Dewi Noviany, Seketaris Daerah, Asisten, Forkopimda dan ASN Lingkup Pemerintah Kabupaten Sumbawa.

Sebelum upacara dimulai Bupati Sumbawa melepas secara resmi dan juga penyerahan tabungan hari tua kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah mencapai batas usia pensiun atau purna tugas terhitung mulai 1 Mei 2023 dan juga penyerahan Surat Keputusan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja tenaga kesehatan sebanyak 141 orang yang diterima secara simbolis.

“Alhamdulillah atas limpahan rahmat dan karunia Allah Subhanahu Wa Ta’ala pagi hari ini kita berdiri disini untuk bersama-sama berhikmat melaksanakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang kita peringati tanggal 1 Juni setiap tahunnya dirangkaikan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang kita peringati tanggal 20 Mei setiap tahunnya,” kata Bupati dalam sambutannya.

Menurut dia, penggabungan peringatan kedua hari besar tersebut tiada lain adalah untuk efisiensi, sesuai dengan semangat untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik yang di dalamnya terkandung prinsip-prinsip efektif dan efisien, namun demikian saya berharap tidak sampai mengurangi makna dari peringatan kedua hari besar tersebut, ujarnya.

“Mengawali sambutan ini, saya juga mengucapkan selamat hari raya waisak 4 Juni 2023 kepada seluruh umat Budha yang merayakan dimanapun berada semoga waisak kali ini membawa kebahagiaan, kedamaian, ketentraman dan kesejahteraan bagi semua makhluk,” ujar Bupati.

Selanjutnya, kata Bupati, berkaitan dengan Hari Lahir Pancasila perlu kita pahami bersama bahwa ini adalah hari yang sangat bersejarah bagi bangsa kita sebab pada tanggal 1 Juni 78 tahun yang lalu Bapak Bangsa Insinyur Soekarno menyerahkan gagasan tentang dasar negara Indonesia yang kemudian dinamai Pancasila

Bupati mengatakan, Pancasila adalah ideologi negara yang lahir dari perjuangan dan pengorbanan para pendiri bangsa, Pancasila adalah hasil dari musyawarah dan mufakat pada founding father yang berasal dari berbagai latar belakang suku, agama, budaya dan pandangan politik, Pancasila adalah rumusan nilai-nilai Luhur bangsa Indonesia yang bersumber dari kearifan lokal nusantara dan universalisme kemanusiaan.

“Di hari yang istimewa ini saya mengajak kita semua untuk terus menjaga nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan mengamalkan Pancasila dalam tindakan nyata, marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Anugerah pancasila bagi bangsa kita marilah kita menghormati jasa-jasa para pendiri bangsa yang telah merumuskan Pancasila bagi negara kita marilah kita meneladani semangat para pejuang bangsa yang telah mempertahankan Pancasila bagi tanah air kita,” ujarnya.

Selanjutnya berkaitan dengan hari kebangkitan nasional ia mengajak semua pihak agar flashback sejenak ke 115 tahun yang lalu pada saat itu para persatuan Indonesia sebagai negara mulai menyala kali ini ditandai dengan meleburnya berbagai gerakan perjuangan yang bersifat kedaerahan menjadi satu barisan yang utuh dengan didirikannya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 sejak itu, gerakan perjuangan Indonesia dengan gegap Gempita bergerak maju mewujudkan Republik Indonesia sebagai Negara yang satu berdaulat adil dan makmur.

Dikatakannya, Budi Utomo berdiri untuk mendorong bangsa Indonesia mengejar ketertinggalannya dari bangsa lain di masa itu, di samping itu Budi Utomo juga melandaskan dirinya untuk mengejar 3 tujuan yang menjadi cita-cita utama kebangkitan nasional yakni mencerdaskan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.

Barisan persatuan yang dibentuk oleh Budi Utomo adalah suatu pemantik Bagi kekuatan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang sulit baik pada masa pra kemerdekaan maupun pasca kemerdekaan di masa ini di saat kemerdekaan telah  diraih, barisan perjuangan harus tetap rapat, alat, dan terus maju bergerak mengorbankan api semangat untuk bangkit dengan semangat yang sama pula.

“Saya mengajak kepada semua pihak untuk terus mempertahankan era api semangat kebangkitan nasional sembari merapatkan barisan perjuangan kita dengan menunjukkan kerja keras kerja cerdas, juga kerja bersama demi kemandirian dan kemajuan daerah dan bangsa yang berkelanjutan,” pungkasnya. (Herman)

Leave A Reply

Your email address will not be published.