Ia mengingat, saat naik haji pada 1994, pemeriksaan keimigrasian waktu itu cukup lama. “Dulu lama sekali, sekarang cepat. Saya puas,” kata dia.
Jalur Fast Track untuk tahun ini baru tersedia di Bandara Saudi bagi jemaah yang berangkat dari Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS). Untuk ke depannya, jalur ini diharapkan dapat diperluas lagi demi kenyamanan jamaah haji Indonesia.
Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan layanan imigrasi Arab Saudi untuk jamaah haji akan dihadirkan di Indonesia.
“Untuk pertama kalinya, tahun ini layanan biometrics yang mencakup pendataan 10 sidik jari dan foto wajah setiap jemaah haji dilakukan di asrama haji di 18 Embarkasi seluruh Indonesia,” kata Menag.
Menag menjelaskan saat ini, ada 18 embarkasi di Indonesia, terdiri dari 13 Embarkasi Utama dan 5 Embarkasi Antara. Embarkasi Utama meliputi: Embarkasi Aceh (BTJ), Embarkasi Medan (MES), Embarkasi Padang (PDG), Embarkasi Batam (BTH), Embarkasi Palembang (PLM), Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG), Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS), Embarkasi Surakarta (SOC), Embarkasi Surabaya (SUB), Embarkasi Mataram (LOP), Embarkasi Banjarmasin (BDJ), Embarkasi Balikpapan (BPN), dan Embarkasi Ujung Pandang (UPG).
Sedangkan Embarkasi Antara ada di Provinsi Bengkulu, Jambi, Lampung, Kalimantan Tengah, dan Gorontalo.
“Intinya, sebagian besar proses imigrasi Saudi sekarang dilakukan di semua asrama haji di Tanah Air,” jelasnya. (Phank).