
SURABAYA,Harnasnews – Demo Day “Century Skill dan Digital Skill 2025,” menjadi penanda keberhasilan kolaborasi strategis antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur, UNICEF Indonesia, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Kegiatan ini menegaskan komitmen Jawa Timur dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga unggul dalam keterampilan abad ke-21 (Century Skills) dan keahlian digital (Digital Skills) yang esensial untuk menghadapi era disrupsi.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, didampingi oleh Chief of Education UNICEF Indonesia Katheryn Bennet, Wakil Rektor IV ITS Bidang Riset, Inovasi, dan Kerja Sama, Prof. Agus Muhammad Hatta, Ph.D., Wakil Konsul Jenderal Australia, Christine Bui, Chief of Field Office UNICEF Indonesia untuk Jawa, Tubagus Arie Rukmantara, Direktur Kerja Sama dan Pengelolaan Usaha (DKPU) ITS, Dr. Tri Joko Wahyu Adi, M.Sc., dan Plt. Kepala Bidang SMA, Anny Saulina, S.Pd., M.Pd. Kehadiran para mitra internasional dan akademisi ternama menjadikan acara ini semakin istimewa.Rabu (26/11).
Dalam sambutannya, Aries menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada UNICEF Indonesia dan ITS Surabaya atas dedikasi dan dukungan luar biasa yang telah diberikan di sektor pendidikan.
“Sinergi antara Pemprov Jatim, UNICEF, dan ITS ini telah memperkaya ekosistem pendidikan di Jawa Timur. Dukungan yang diberikan melalui penyediaan modul, pelatihan, pendampingan mentor, serta kesempatan bagi remaja Jawa Timur untuk berani bereksperimen dan berinovasi adalah kunci bagi masa depan mereka,” ujar Aries.
Kolaborasi ini, lanjutnya memastikan bahwa siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta dan inovatornya.
Program pengembangan Digital Skill oleh UNICEF ini telah terintegrasi secara holistik dengan program unggulan Provinsi Jawa Timur, yaitu SMA Double Track. Sebuah program unggulan yang diluncurkan sejak tahun 2018 bekerjasama dengan ITS Surabaya.
Tujuannya memberikan bekal keterampilan vokasional bagi siswa SMA Non-Vokasi. Integrasi ini memastikan bahwa siswa memiliki dua jalur kesuksesan melanjutkan studi ke perguruan tinggi atau langsung siap bekerja dan berwirausaha.
Integrasi ini adalah manifestasi nyata dari visi pendidikan yang adaptif dan relevan dengan tuntutan zaman. Keterampilan abad ke-21 seperti pemikiran kritis, kolaborasi, kreativitas, dan literasi digital (Century Skill dan Digital Skill) menjadi pondasi yang kuat untuk mendukung keberhasilan siswa dalam jalur Double Track yang mereka pilih.
Puncak acara Demo Day ini adalah sesi presentasi dari para siswa inovatif. Sebanyak 7 (tujuh) Tim terbaik yang lolos seleksi menampilkan inovasi cemerlang mereka di hadapan para juri dan tamu undangan. Presentasi yang disajikan meliputi pengembangan Aplikasi Mobile solutif dan proyek-proyek berbasis Internet of Things (IoT) yang memiliki potensi besar untuk mengatasi masalah sehari-hari.
“Inovasi yang ditampilkan mencerminkan kemampuan siswa dalam menerapkan ilmu yang didapat untuk menciptakan solusi nyata. Hal ini membuktikan efektivitas program dalam menumbuhkan jiwa eksperimen, pemecahan masalah, dan kewirausahaan digital di kalangan pelajar,”jabar Aries.
Di penghujung acara, Kadindik memberikan apresiasi dan penghargaan khusus kepada para murid inovatif yang telah berprestasi dalam program Demo Day Century Skill dan Digital Skill 2025.
“Penghargaan ini diharapkan dapat memicu semangat kompetisi positif dan memotivasi lebih banyak siswa untuk terlibat dalam eksplorasi teknologi dan inovasi,”tandasnya.
Demo Day “Century Skill dan Digital Skill 2025” bukan hanya sebuah perayaan atas pencapaian, tetapi juga komitmen berkelanjutan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk terus berinvestasi pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang siap memimpin kemajuan di masa depan.[PUL]
