Dewan Pengurus Goegoek Kesultanan Palembang Darussalam Resmi Dikukuhkan Sultan

KOTA BEKASI, Harnasnews.com – Kesultanan Palembang Darussalam resmi mengukuhkan Dewan Pengurus Goegoek Kesultanan Palembang Darussalam Jabodetabek Masa Bakti 2025-2030, Ballroom, Aston Imperial Hotel, Jl. KH. Noer Alie, Bekasi Selatan pada Minggu (13/07/25).

Sultan Palembang Darussalam, Paduka Yang Mulia Sultan Mahmud Badaruddin IV Jayo Wikramo Raden Muhammad Fauwaz Diraja, SH., M.Kn., mengatakan bahwa pengukuhan Goegoek Kesultanan Palembang Darussalam Jabodetabek ini merupakan bagian dari kesultanan Darussalam yang berada di luar kota Palembang maupun orang yang memiliki hubungan dengan Pelambang untuk tetap mengikatkan kita sebagai satu kesatuan dengan adat dan budaya di Kesultanan Palembang Darussalam.

“Pada hari ini kita telah mengukuhkan goegoek Kesultanan Palembang Darussalam yaitu geogoek Jabodetabek di mana ketuanya Datuk pangeran Dr Ridwan Anthony, dan dia telah ada di sini kepengurusan ini ada sekitar 27 orang,” kata Sultan kepada media.

Namun, Kata Sultan, ini merupakan SK awal dan nantinya, bisa juga ada penambahan sebagaimana keperluan Goegoek tersebut.

“Jadi goegoek tersebut boleh untuk menambahkan anggota-anggotanya yang akan berperan secara langsung pada masyarakat, untuk bersinergi dengan masyarakat yang ada di Jabodetabek yaitu wong Palembang dan juga masyarakat yang ada di seluruh Jabodetabek,” imbuhnya.

Lebih lanjut Sultan menjelaskan bahwa sebagai orang Pelambang harus memiliki kebanggaan dengan adat dan budaya Palembang Darussalam, dan harus menjaga budaya tersebut dimanapun berada.

“Dan juga bisa bersama-sama masyarakat yang ada di sini bersinergi untuk mereka mengetahui bahwa inilah kerukunan nilai daripada Palembang Darussalam dan juga bagaimana kita mengkolaborasikannya dengan masyarakat yang ada,” katanya menambahkan.

Pengertian Goegoek dalam adat budaya masyarakat Palembang Darussalam adalah sekumpulan orang yang berada pada wilayah tertentu ataupun profesi tertentu yang merupakan komunitas yang terhubung dengan Kesultanan Palembang Darussalam.

Kalau pada masa lalu, Goegoek tersebut berada di wilayah-wilayah teritori tertentu ada masa sekarang juga tidak jauh berbeda, wilayah-wilayah, bisa juga persamaan profesi ataupun persamaan visi untuk melakukan suatu kegiatan.

“Juga untuk menyebarluaskan dan tetap kita mengikatkan orang-orang yang ada di luar Palembang dikukuhkanlah Goegoek ini supaya tetap ada pilihan budaya Palembang tetap terpelihara walaupun dia tidak berada di Kota Palembang,” katanya

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Goegoek Kesultanan Palembang Darussalam Masa Bakti 2025-2030, Yang Mulia Dato’ Pangeran Citro H. Kemas Ridwan Anthony Taufan, mengungkap Visi Misi Goegeok ke depan.

Visi-Misinya sendiri adalah menjaga dan melestarikan nilai luhur adat dan budaya warisan dari leluhur khususnya Kesultanan Palembang Darussalam kemudian isinya adalah memperkenalkan kemudian menjaga dan melestarikan adat dan budaya khususnya kepada perantauan masyarakat Palembang di Jabodetabek serta ikut membantu.

“Karena kebetulan kami pengurusnya ini sebagian besar adalah praktisi-praktis hukum Jadi membantu masyarakat Palembang yang ada di perantauan khususnya di Jabodetabek apabila mereka terkena masalah hukum atau atau hak-hak hukum yang terlanggar kami setiap untuk membantu,” ujar Ketua Dewan Pengurus Goegoek Kesultanan Palembang Darussalam Masa Baktib2025-2030, Yang Mulia Dato’ Pangeran Citro H. Kemas Ridwan Anthony Taufan.

Dato’ Pangeran Citro H. Kemas Ridwan Anthony Taufan, sendiri juga menyampaikan program kerja pertamanya dan telah dirangkum dalam beberapa schedule untuk melakukan seminar-seminar kebudayaan

“Nanti kami akan berkomunikasi dengan kebudayaan kemudian selain itu kita akan memberikan bantuan-bantuan hukum masyarakat Palembang yang ada di Jabodetabek sehingga hak-hak hukumnya tidak dirugikan,” katanya.

Kepengurusan Goegeok Kesultanan Palembang Darussalam untum wilayah Jabodetabek baru saat ini dibentuk dan dikukuhkan. Setidaknya sudah terkumpul 67 orang, namun saat ini baru 27 yang masuk kepengurusan

“Tetapi seperti yang dijelaskan oleh Sultan tadi bahwa ini akan terus berkembang dan akan terus mengalami penambahan- penambahan yang mungkin nanti akan ada perbaikan-perbaikan terhadap pengurusan tersebut,” katanya.

Kepengurusan Goegoek Kesultanan Palembang Darussalam akan segara membuat agenda-agenda dengan melakukan pertemuan-pertemuan secara intens.

Menilik Bukti Sejarah Kesultanan Palembang Darussalam 

Goegoek dalam konteks Kesultanan Palembang merujuk pada Benteng Kuto Gawang, yang merupakan keraton pertama dan pusat pemerintahan Kesultanan Palembang. Benteng ini memiliki peran penting dalam sejarah kesultanan, terutama pada masa awal berdirinya Kesultanan Palembang Darussalam.

Kesultanan Palembang didirikan oleh Susuhunan Abdurrahman (Ki Mas Hindi) pada tahun 1659, setelah melepaskan diri dari Kesultanan Mataram.

Kesultanan Palembang mencapai masa kejayaannya pada abad ke-18 di bawah pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin I dan Sultan Mahmud Badaruddin II. Pada masa ini, dibangun berbagai infrastruktur penting seperti Benteng Kuto Besak dan Masjid Agung Palembang.

Bekas lokasi Benteng Kuto Gawang sekarang menjadi Pabrik Pupuk Sriwijaya, namun benteng ini tetap menjadi saksi bisu kejayaan Kesultanan Palembang.

Wilayah kekuasaan Kesultanan Palembang meliputi sebagian besar wilayah Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Jambi, dan Lampung. Belanda membubarkan Kesultanan Palembang pada tahun 1823 dan mengasingkan Sultan Mahmud Badaruddin II.

Peninggalan Kesultanan Palembang meliputi berbagai bangunan bersejarah seperti Benteng Kuto Besak, Masjid Agung Palembang, dan Makam Lembang.

Pada tahun 2003, Kesultanan Palembang Darussalam dihidupkan kembali sebagai simbol budaya. (Mam)

Leave A Reply

Your email address will not be published.