
Di mana Untag Surabaya kembali menerima visitasi kelayakan dari Kementerian Kesehatan pada Kamis (9/2). Mulyanto mengaku, Untag Surabaya telah berupaya memenuhi kelayakan pendirian Prodi Kedokteran, Sumber Daya Manusia (SDM), penyediaan sarana prasarana, dan fasilitas pendukung lainnya.
Sementara itu menurut salah satu Guru Besar bidang Ilmu Ekonomi ini, Untag Surabaya telah berupaya untuk memenuhi kelayakan pendirian Prodi Kedokteran; Sumber Daya Manusia (SDM), penyediaan sarana prasarana dan fasilitas pendukung lainnya.
“Empat tahun sudah penantian kami dalam mendirikan Fakultas Kedokteran, bisa dikatakan kami ini sudah terlanjur siap. Mudah-mudahan seluruh fasilitas yang disediakan sudah memenuhi syarat,” ujarnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Untag Surabaya – dr. Poerwadi, SpB., SpBA(K) menyampaikan bahwa akan disusun suatu kurikulum Pendidikan yang bertujuan untuk menyiapkancalon dokter yang profesional dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan terutama infeksi, kegawatdaruratan dan kebencanaan.
“Ini berkesinambungan dengan profil lulusan yang mereka akan diajarkan untuk menguasai pengetahuan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar kompetensi dokter Indonesia tahun 2019 dan dilandasi oleh wawasan kebangsaan dan patriotisme, selain itu mereka harus mampu melakukan penelitian dan kewirausahaan di bidang kesehatan sehingga bisa menjadi abdi masyarakat yang baik,” paparnya.
Menurut Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI – drg. Arianti Anaya, M.KM. di Indonesia sendiri terdapat tiga isu besar yang harus diselesaikan; terbatasnya tenaga kesehatan, distribusi yang belum merata, hingga kualitas yang belum berstandar nasional. “Melansir data dari WHO, perbandingan rasio dokter dengan jumlah penduduk di Indonesia 1:1000, artinya 1 dokter melayani 1000 penduduk.
Artinya Indonesia ini masih kurang sekali tenaga kesehatannya,” tuturnya. Optimisme yang terus dikobarkan oleh civitas academika Untag Surabaya membuahkan hasil yang baik, pasalnya Kemenkes RI percaya Untag Surabaya bisa mengisi kekurangan dari tenaga
kesehatan tersebut, khususnya di Indonesia bagian Timur dan Tengah.
“Di Indonesia ini masih ada
Puskesmas tanpa dokter, karena Untag Surabaya ciri khasnya adalah Patriotisme, kami berharap mahasiswa kedokteran lulusan Untag Surabaya nanti bisa menjadi dokter patriot yang mengisi kekosongan di Indonesia bagian Timur dan Tengah,” lanjut drg. Ari.
Senada dengan drg. Ari, Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan – Dra. Oos Fatimah Rosyati, M.Kes. juga mendukung berdirinya FK dan telah melakukan asesmen dokumen yang di submit Untag
Surabaya.
“Untuk akreditasi dan pengampu sudah terpenuhi, hanya saja kurikulum perlu disesuaikan dengan Rencana Pembelajaran Semesternya (RPS).
Sehingga ketika ada visitasi lagi semuanya sudah siap dan matang,” terangnya. Kegiatan ini ditutup dengan visitasi lapangan Ruang Fakultas Kedokteran i Gedung Prof. Dr. H. Roeslan Abdulgani lantai sembilan.