Dirut Telkom: Investasi di GoTo Sesuai Prinsip Tata Kelola Perusahaan

Ririek menjelaskan bahwa pihaknya memperhatikan juga capital gap dan potensi sinergi value saat berinvestasi di sektor digital. Ia mengungkapkan pada investasi GoTo, Telkomsel mencatat income revenue sebesar Rp473 miliar di tahun 2021.

“Kuartal pertama tahun 2022 sudah ada sekitar Rp153 miliar. Artinya, kalau dikalikan empat saja itu sudah sekitar Rp600 miliar lebih, sudah ada pertumbuhan sekitar 25 persen dibanding income revenue di tahun 2021,” terang Ririek, dikutip dari antara.

Ririek memastikan pencapaian tersebut menunjukkan tidak benar kalau investasi di GoTo membuat rugi. Ia menyebut kemarin harga saham GoTo Rp368 per lembar. Apabila dibandingkan ketika Telkomsel investasi ada pada angka Rp270 per lembar, sehingga dananya justru menjadi Rp 2,8 triliun.

Ririek mengungkapkan pihaknya juga memberikan interim report kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga bisa diketahui perkembangan perusahaan.

Ririek menjelaskan dalam laporan khususnya terkait investasi GoTo juga dimasukkan unrealized loss. Meski begitu, ia memastikan saat ini masih untung.

“Ada investor yang masuk setelah kita yang belum akhir tahun. Itu harga saham per lembar Rp375, sehingga tahun 2021 kita mencatat fund release dari Rp270 menjadi Rp375 atau setara dengan hampir Rp2,5 triliun,” ungkap Ririek.

“Ketika IPO harga saham GoTo kan Rp338, artinya lebih rendah dari Rp375, karena itu di 2021 kita di interim report kita mencatat unrealized loss Rp821 miliar. Sebenarnya Rp338 pun kalau dibandingkan Rp270 itu masih untung,” pungkasnya.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.