Disparitas Sosial Tinggi, Selly Andayani : Betapa Zalimnya Kita !!

“Pemimpin harus hadir di masyarakat, untuk memastikan agar program-program pemerintah bisa benar-benar dirasakan semua masyarakat, terutama yang sangat membutuhkan,” tegas Selly.

Menemukan masyarakat dengan kondisi sangat miskin seperti Inaq Salamah sudah seringkali ditemukan Selly dalam blusukannya. Ini juga yang menginspirasi SALAM untuk menggagas program Rantang SALAM, sebuah program bantuan makanan untuk para lansia kurang mampu di Kota Mataram.

Sepanjang blusukan yang dilakukan, Selly juga bisa langsung memotret fakta bahwa masih sangat banyak kawasan yang tergolong kumuh, rumah tidak layak huni, tumpukan sampah yang tak terangkut.

Potret kesehatan yang belum optimal juga ditangkap dari masih banyaknya kasus bayi dan balita kurang gizi, dan penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang belum sepenuhnya bisa dilakukan masyarakat.

Selain itu, hal yang miris juga, ternyata masih banyak orang terlantar dan anak jalanan yang bertahan hidup hari demi hari di jalanan. Tanpa jaminan kepastian masa depan mereka.

Berempati untuk masalah ini, pekan kemarin, SALAM juga meluncurkan program Razia Perut Lapar di Kota Mataram. Menggunakan beberapa armada kendaraan roda tiga, SALAM menyediakan 1000 bungkus makanan gratis untuk masyarakat kurang mampu di sejumlah kawasan.

Koordinator gerakan 1000 nasi bungkus SALAM, Nyayu Ernawati mengatakan, aksi razia perut lapar mendapat respons positif di masyarakat.

Garakan ini dilakukan dengan konsep dari rakyat untuk rakyat. Masyarakat peduli dan tim relawan SALAM menyediakan nasi bungkus secara swadaya kemudian tim membagikannya ke masyarakat yang membutuhkan.

“Gerakan ini sekaligus membangun rasa empati dan kesetiakawanan sosial untuk masyarakat Kota Mataram ditengah Pandemi,” ungkap Nyayu.

Menurut Nyayu, sebagai Calon Walikota Mataram, Bunda Selly sejak dulu dikenal penuh rasa kasih sayang dan empati pada masyarakat. Terutama mereka yang belum beruntung dan masih hidup dalam garis kemiskinan.

Saat menjabat Penjabat Walikota Mataram, maupun sebagai Kadis Perdagangan Provinsi NTB, istilah yang kerab disampaikan Selly untuk memotivasi masyarakat adalah “berbagi kehidupan”.

“Berbagi kehidupan ini selalu ditekankan Bunda Selly. Artinya kita yang lebih mampu bisa memperhatikan saudara-saudara kita yang masih berkekurangan,” tutur Nyayu.

Ia mengakui semangat seperti ini penting, untuk membantu upaya menekan angka kemiskinan di Kota Mataram. Sebab, pemerintah tak mungkin bisa bekerja sendirian.

“Harus ada upaya partisipatif bersama, yang juga melibatkan potensi masyarakat itu sendiri,” tandas Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Mataram ini.(Hermansyah)

Leave A Reply

Your email address will not be published.