DPR: UMKM Perlu Berbasis Digital agar Bisa Bertahan

JAKARTA, Harnasnews – Ketua Komisi I DPR, Meutya Viada Hafid mengatakan UMKM perlu berbasis digital agar bisa bertahan ke depannya. Menurut Meutya, transformasi digital merupakan peluang bagi pelaku-pelaku UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas, tidak hanya domestik tetapi juga internasional.

“Ke depan, semua jenis bisnis tanpa terkecuali harus berbasis digital untuk bertahan. Ketika semua manusia mendapatkan informasi dari digital, maka sulit untuk bisnis bertahan ketika dia tidak memasuki ranah digital,” ujar Meutya Hafid dalam keynote speaker pada acara webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk Strategi Pengembangan UMKM Melalui Media Sosial, Selasa (21/3).

Webinar via zoom yang diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek. Adapun nara sumber webinar ini adalah, Head of Marketing Chicken Holic, Sylvi Dhea Angesti dan Founder Kampung Digital, Deddy Pranata.

Meutya Hafid yang juga politisi senior Partai Golkar itu juga menjelaskan mengenai strategi pemasaran melalui digital. Dikatakan, strategi promosi dengan digital bisa dilakukan melalui media sosial, lalu jualan di marketplace, menggunakan jasa endorsment melalu relasi, kenalan, keluarga, ataupun influencer lokal.

“Tinggal bagaimana kita selaku pelaku UMKM menyesuaikan dengan target pasar yang kita tuju,” tegasnya.

Sementara itu, Founder Kampung Digital, Deddy Pranata menuturkan brand adalah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan produk atau jasa dari para pesaing.

“Branding sebagai business owner, tiga hal yang harus dilakukan yang pertama adalah membuat nama, kedua, menentukan makna, dan ketiga membentuk makna tersebut di pikiran atau benak pelanggan,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Head of Marketing Chicken Holic, Sylvi Dhea Angesti mengatakan kehadiran digital branding dirasa perlu untuk sebuah produk apalagi untuk usaha UMKM. Selain untuk meningkatkan daya tarik konsumen, digital branding juga memberikan identitas yang berbeda sekaligus sebagai metode lain untuk berpromosi.

Ia mengungkapkan digital branding yang dibangun Chicken Holic, mendapatkan penghargaan sebagai salah satu brand yang paling berkembang di Kota Medan dalam bidang Food and Beverage (F&B) pada tahun 2015 yang diberikan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Leave A Reply

Your email address will not be published.