
Dua Kandidat Ketum PBB Akan Bertarung Di Munas, Ini Kata Jonson Lubis
Sebagai Contoh :
1). Dilarang upaya makar karena itu bersifat konspiratif, terorganisir dan tersistematis serta menentang otoritas yang sah. Hal itu secara tidak sadar dilakukan oleh para pemangku kepentingan, mulai dari tingkat DPP, DPD, DPC, PAC sampai PR sehingga membuat ketidak nyamanan dan ketidakstabilan dalam Jajaran Kepengurusan.
2). Upaya pelestarian Budaya Batak yang beraneka ragam sehingga tidak akan kehilangan maknanya. Demi menjaga nilai leluhur, menjunjung tinggi toleransi, kerukunan dan gotong royong sehingga tidak terbawa arus/suasana dan atau disusupi yang dilakukan oleh kepentingan pribadi atau sekelompok orang hanya untuk memenuhi hasrat dan ambisi.
Sebagai Contoh:
– Memilih untuk bersikap netral dan menjaga integritas Organisasi daripada memenuhi ambisi Pribadi atau sekelompok dengan dalih pelestarian Budaya Batak namun dijadikan alat pembenaran untuk kepentingan pribadi.
Dilarang melakukan praktik lelang Jabatan di internal Kepengurusan Organisasi Pemuda Batak Bersatu karena Organisasi ini bersifat sosial dan pengabdian, bukan wadah untuk mencari keuntungan pribadi atau posisi melalui transaksi Jabatan
– Rentan disusupi kepentingan pribadi dan bahaya politik praktis. Sehingga dapat melemahkan indentitas sosial Budaya yang menjadi pondasi utama
3). Tetap menjaga netralitas, bersikap pragmatis dalam setiap pengambilan keputusan dan terus menanamkan nilai-nilai sosial. Hanya dengan cara itulah marwah, harkat dan martabat Organisasi ini dapat tetap terpelihara dan dihormati oleh masyarakat Batak diseluruh Dunia.
Sebagai Contoh :
– Memperbaiki kembali Kepengurusan DPP yang sudah bobrok agar tidak lagi menggunakan kekuasaannya untuk merebut hak demokrasi DPC dan DPD serta PAC hingga PR.
– Mendamaikan konflik internal secara adil, yaitu DPP dan DPD harus turun tangan sebagai mediator tanpa memihak, mencari solusi yang mengutamakan kepentingan Organisasi, bukan loyalitas personal atau kelompok.
– Pragmatis dalam pengambilan keputusan program kerja. Dalam program kerna, mesti ada usulan kegiatan Budaya yang megah namun mahal. Pengurus memutuskan memilih program yang lebih sederhana tapi menyentuh masyarakat langsung, seperti pelatihan kerja atau donor darah karena lebih realistis dan berdampak nyata. (Red)