Forwaka Babel Dibentuk Khusus Wartawan Kejaksaan, Bukan Untuk ‘Kaleng-kaleng’

Forwaka Babel Dibentuk Khusus Untuk Wartawan Kejaksaan, Diluar itu Silahkan Bentuk Organisasi Kejaksaan Apapun

Ketua Forwaka Babel Ngadianto Asri bersama Pempred harian pagi rakyat pos Agus Hendrayadi selaku penasehat Forwaka

Untuk menjadi anggota Forwaka, sambung Ngadianto, ada beberapa syarat yang harus dilalui. “Saya sebagai ketua tidak mau membatasi atau juga memonopoli. Silahkan bagi yang belum terakomodir kami akan tampung. Syaratnya harus aktif meliput kegiatan di kejaksaan, aktif di organisasi, menyertakan surat tugas yang ditujukan ke Kasi Penkum dan terakhir harus menjaga marwah Forwaka Babel, ” jelasnya lagi.

Ditegaskan Ngadianto, sebenarnya dirinya berkeinginan sebanyak-banyaknya menampung teman-teman agar ikut dalam organisasi. “Tapi kami harus merujuk ke Forwaka Kejagung kalau disana saja anggotanya tidak lebih dari 20 wartawan yang benar-benar eksis atau sehari-hari meliput di kejakaaan. Bukan wartawan yang baru nonggol tiba-tiba mau ikut bergabung, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi, ” imbuhnya.

Berkaitan dengan mosi tidak percaya sejumlah wartawan ke Kejati Babel, Senin (24/6/2019), sejumlah pengurus dan anggota Forwaka Babel yang resmi juga mendatangi Kasi Penkum, Roy Arland SH MH.

“Memang benar ada sejumlah wartawan datang menemui saya tadi siang. Intinya kehadiran mereka ingin meminta revisi kepengurusan Forwaka dan meminta ketua yang sekarang diganti. Yang saya dengar salah satu dari mereka ada yang ingin menjadi ketua, ” ungkap Roy.

“Saya hanya menyarankan agar pengurus Forwaka yang sudah sah dibentuk agar membangun komunikasi kembali kepada mereka, siapa tau diantaranya ada yang ikut menjadi anggota. Ajak ngopi la mereka, ” saran Roy ditemui di ruang kerjanya, Senin (24/6/2019).

Sementara itu, Romli Muktar selaku Sekjen Forwaka Babel sangat menyayangkan sikap teman-teman yang mengatakan organisasi ini tidak sah.

“Patut disayangkan sebelum resmi terbentuk kawan-kawan sudah diumumkan di grup Kejati jika ada yang mau ikut bergabung dalam Forwaka. Giliran sudah terbentuk baru terlihat merasa tidak dilibatkan,” sesal Romli.

Terakhir Romli mewakili organisasi dan pengurus serta anggota, jika Forwaka Babel tetap berjalan normal dan tidak ada konflik internal. “Biarkanlah orang diluar mau ngomong apa soal Forwaka, kami tetap eksis dan bertindak positif dengan kemajuan organisasi. Silahkan bagi teman-teman yang mau membuat organisasi diluar Forwaka, itu mereka,” tutupnya.

Mengutip perkataan Wakajati Babel, Sumardi SH MH, organisasi Forwaka adalah organisasi yang sah buat institusi kejaksaan. “Diluar organisasi Forwaka, wartawan lain kami anggap tamu, ” ujarnya belum lama ini.( Ardam )

Leave A Reply

Your email address will not be published.