
Sementara Erick Thohir merupakan profesional muda yang saat ini menjabat sebagai menteri. Dengan posisi Erick sebagai Meneg BUMN, orang yang sering muncul dalam penanganan Covid-19 dan orang yang relatif dekat dengan Presiden Jokowi, membuat beliau dijagokan oleh PPP dan PAN untuk dijadikan capres.
Saat ini, Cecep berpendapat, seluruh partai tengah melihat preferensi masyarakat dan elektabilitas terhadap capres. Partai yang tidak memiliki calon sendiri pasti akan mencari capres lain untuk dapat memenangkan pilpres dan pileg. “Kedekatan dengan Presiden Jokowi dan sering muncul di masa pandemi menjadi modal utama bagi Erick untuk maju Pilpres,” ungkap Cecep.
Cecep memperkirakan pilpres dan pileg tahun 2024 tak akan “sebangun”. Bisa jadi masyarakat memilih partai tertentu, namun tak akan memilih capres dari partai tersebut. Meski mesin partai bekerja, tetapi kapabilitas dan kapasitas individu capres juga memegang peran yang sangat penting untuk memenangkan Pilpres dan Pileg 2024.
Lebih jauh Cecep menerangkan, kapasitas dan kapabilitas ini ditentukan oleh rekam jejak masa lalunya ketika mereka menjabat sebagai pejabat publik, apa yang dilakukan serta apa yang akan dilakukan oleh capres tersebut. “Ganjar dan Erick rekam jejaknya sudah dapat dilihat oleh masyarakat. Tokoh Nasional ditentukan oleh pengalaman dan prestasi yang sudah ditorehkan selama menjabat sebagai pejabat publik,” kata Cecep.
Prabowo Subianto yang saat ini menjadi Menteri Pertahanan dinilai Cecep memiliki tabungan yang sangat bagus untuk maju sebagai capres 2024. Terlebih lagi Prabowo merupakan ketua umum Partai Gerindra.
Dalam survei politik yang dibuat oleh Charta Politika menyebutkan pasangan capres dan cawapres yang ideal untuk saat ini adalah Ganjar-Erick. Pasangan Ganjar-Erick memegang 33,9 persen. Angka ini jauh di atas pasangan Prabowo-Puan yang hanya 20,3 persen.(qq)