Jadi Langganan Banjir, Pemukiman di Bekasi Seperti Kampung Mati

KOTA BEKASI, Harnasnews.com – Hujan yang melanda wilayah Kota Bekasi beberapa waktu belakangan, menimbulkan banjir di beberapa titik. Namun, ada satu lokasi yang telah mengalami banjir lebih dari 4 bulan terakhir, yaitu di Jl. Juanda, Gang Cue RT 06 RW 01 kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur.

“Ini banjir kurang lebih Oktober 2022, Sampe sekarang maret 2023,” ungkap ketua RT 06 RW 01, Kelik (56) kepada media pada Jumat (03/03/2023).

Pemukiman yang dihuni puluhan keluarga ini harus menerima kenyataan bahwa tempat tinggalnya itu terendam air setinggi 50-100 centimeter. Hal ini diperparah dengan tidak adanya sanitasi yang kurang memadai.

Rendahnya area pemukiman itu diapit oleh bangunan Pasar Baru yang lebih tinggi membuat air tidak dapat mengalir. Sehingga, air menggenang seperti rawa di pemukiman itu.

“Menurut SDA itu kemungkinan itu entah saluran di toko kedelai itu macet terus tembus ke kali gitu. Diperkirakan gitu, padahal ini udh dibikinin got atau saluran baru,” imbuhnya.

Akibat dari banjir yang menggenang pemukiman itu, banyak warga yang mengeluh karena tidak dapat beraktifitas seperti biasa.Nampak salah seorang warga menyambangi rumahnya di tengah banjir.

 

“Ya mulai blangsak lah, termasuk saya ya. Harusnya kan saya dagang, ini gak bisa dagang. Waktu diutamakan utk ngalor ngidul urus ini,” katanya menambahkan.

Nampak juga bangunan rumah yang hancur dan ditinggal penghuninya, sehingga area itu seperti kampung mati.

“Ditinggal ini, pada ngontrak di tempat lain. Ini pada ditinggal. Yang punya rumah pada ngontrak di tempat lain,” kata Kelik.

Terdapat pompa pembuangan air banjir di lokasi itu, namun, tidak beroperasi karena dianggap percuma. Bagaimana tidak, ketika pompa dinyalakan, namun masih dalam kondisi hujan, itu akan percuma.

“Iya memang begini. Kalo misal ujan nih, nambah, makin tinggi. Di ujung disedot, tapi nyedotnya sedikit, Nanti tambah lagi,” tukasnya.

Warga juga mulai mengeluhkan gatal-gatal akibat kubangan air banjir. Para warga berharap pemerintah Kota Bekasi dapat mencarikan solusi yang pasti agar banjir tidak kembali terjadi seperti saat ini.

Senada dengan Kelik, salah satu warga bernama Lia (50) juga mengeluhkan hal yang sama. Rumahnya sudah hampir 2 tahun belakangan terkena banjir.

“Tergenang banjir ini mah baru 13 hari, tapi rumah saya belakang udah hampir 2 tahun,” ungkap Lia.

Ia juga menduga bahwa saluran drainase sebagai penyebab lamanya banjir di wilayahnya surut.

“Kayanya sih udah enggak ada saluran air kita gatau darimana, pembuangan airnya udah engga ada. sekarang kayak di duren jaya aja kemarin banjir, sekarang udah kering karena ada saluran pembuangannya, nah kita engga ada,” pungkasnya. (Mam)

Leave A Reply

Your email address will not be published.