Kemudian, juga dilakukan perizinan online/digitalisasi pelayanan (andalalin, sitolaut, dsb), penerapan kebijakan pertukaran Anak Buah Kapal (ABK) di masa pandemi COVID-19 dan pembukaan lintasan penyeberangan dari Banyuwangi ke NTB.

Selain itu, pelatihan khusus kepada operator untuk penanganan penyandang disabilitas pengguna jasa transportasi, pelayanan Ship To Ship di daerah 3TP (Pulau Nipa), dan peningkatan pelayanan untuk jembatan timbang.

Dalam kesempatan ini, ia juga optimistis penyerapan anggaran di Kementerian Perhubungan bisa mencapai kisaran 96 persen pada akhir tahun 2021, meski pagu anggaran sempat direfocusing untuk penanganan COVID-19.

“Di akhir 2021, kami optimis penyerapan mencapai 96 persen. Satu upaya yang tidak mudah di tengah pandemi, tetapi kami tetap konsisten melanjutkan pembangunan,” ujarnya.(qq)