Kemenristek/BRIN Siapkan Lima Strategi Tingkatkan Energi Terbarukan

Kegiatan keempat adalah produksi baterai listrik selain terus mengembangkan baterai lithium dan teknologi “fast charging”.

“Ini untuk keperluan kendaraan listrik demikian juga ‘batery swapping technology’ dengan harapan begitu kendaraan listrik dipromosikan sebagai komitmen kita mengurangi emisi maka teknologi tersebut sudah siap pakai bisa dikembangkan di Indonesia,” tambah Bambang.

Kelima adalah terus menjaga pengembangan teknologi nuklir.

“Bagaimanapun kita harus memastikan ketika ekonomi Indonesia tumbuh harus ada listrik yang memadai dan untuk memastikan listrik memadai, di satu sisi kita juga harus ‘comply’ kepada Paris Agreement atau ‘green economy’ jadi kesiapan tenaga nuklir harus terus dijaga terutama sisi keselamatan maupun lokasi yang menjaga keselamatan teknologi nuklir tersebut,” jelas Bambang.

Kelima program tersebut menurut Bambang dilaksanakan untuk memastikan ketersediaan energi sekaligus mengubah komposisi konsumsi energi di Indonesia agar lebih condong ke energi terbarukan sehingga inovasi dan dan kesiapan teknologi pun dilaksanakan sangat dibutuhkan.

“Tentu targetnya pada 2024 kita bisa mendapat peningkatan dari energi baru dan terbarukan dalam energi ‘mix’ nasional,” tambah Bambang.

Selain kelima program riset tersebut, Kemenristek/BRIN menurut Bambang juga sedang mengembangkan penelitian berbasis ekonomi sirkuler, bukan linear.

“Karena ekonomi selama ini bersifat linear di mana limbah akhirnya tidak terurus dan menjadi beban, padahal dengan ekonomi sirkuler limbah yang muncul dari kegiatan ekonomi akan diolah kembali,” kata Bambang.

Limbah yang diolah itu dapat menjadi bahan baku untuk kegiatan ekonomi lain maupun menjadi sumber energi baru.

“Karenanya teknologi pembangkit listrik berbasis sampah atau dengan pengolahan sampah harus terus dikembangkan dengan memperhatikan berbagai jenis sampah yang muncul di berbagai tempat di Indonesia,” ungkap Bambang, dilansir dari antara.

Ia berharap kota-kota besar di Indonesia segera menerapkan teknologi pengelolaan sampah yang dapat mengolah kembali sampah menjadi sumber energi.

“Sehingga dengan satu aktivitas seperti itu kita bisa mencapai 2 tujuan yaitu tujuan kebersihan lingkungan dan tujuan penyediaan energi bersifat terbarukan,” tegas Bambang.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.