Ketua DPRD Kota Bekasi Diganti, Heri Koswara: PKS Tidak Akan Ciptakan Figuritas

KOTA BEKASI, Harnasnews.com – Ketua DPRD Kota Bekasi Chairoman J Putro yang merupakan kader PKS dan ketua DPRD Kota Bekasi beberapa waktu digantikan posisinya oleh Saipuddaulah yang juga merupakan kader PKS.

Hal ini menimbulkan pertanyaan publik, terlebih lagi bahwa kader PKS itu beberapa kali diperiksa oleh KPK terkait dengan kasus yang menjerat Wali Kota Bekasi Non aktif Rahmat Effendi. DPD PKS Kota Bekasi Jl. Inspeksi Kalimalang, kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat, melakukan klarifikasi perihal permasalahan tersebut pada Kamis (03/03/22).

Ketua DPD PKS Kota Bekasi M. Heri Koswara menuturkan bahwa pergantian Choiruman sebagai ketua DPRD Kota Bekasi fraksi PKS merupakan hal yang wajar dalam sebuah organisasi.

Proses pergantian pimpinan DPRD Kota Bekasi dari fraksi PKS merupakan tindak lanjut atas Surat Keputusan yang telah diterbitkan oleh DPP PKS yaitu SK No:191/SKEP/DPP-PKS tertanggal 10 Februari 2022/ 09 Rajab 1443 H, tentang Perubahan Komposisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi. Dalam poinnya, perubahan penugasan meliputi ketua DPRD Kota Bekasi, pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) dan Ketua Fraksi PKS.

“Surat keputusan tersebut sudah disampaikan kepada pimpinan DPRD kota Bekasi melalui DPD PKS Kota Bekasi sebagaimana disampaikan dalam surat nomor 168/K/AJ-24/1443 tertanggal 23 Februari 2022, perihal pergantian penugasan personil dan telah ditindaklanjuti oleh DPRD Kota Bekasi dalam rapat Bamus tertanggal 1 Maret 2022 untuk diproses lebih lanjut sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku,” ujar Heri Koswara.

Ketika ditanya kaitan pergantian Ketua DPRD Kota Bekasi Chairoman dengan kasus yang menjerat Wali Kota Bekasi Non Aktif, ia tidak menjawab secara gamblang kepada awak media.

“Pimpinan dewan itu termasuk AKD, sama dengan ketua komisi, artinya memang tidak ada yang luar biasa, tapi biasa saja. Dari sudut aturan, ini adalah hak partai untuk menempatkan siapa kader yang diberikan amanat untuk menempati pimpinan tadi,” tambahnya.

Prinsip perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) telah menjelma menjadi salah satu tagline PKS saat ini yang disederhanakan menjadi jargon: AYO LEBIH BAIK, Sehingga perubahan dan dinamisasi organisasi merupakan kelaziman dalam tubuh PKS jika hal tersebut dibutuhkan untuk peningkatan capaian kinerja yang lebih baik lagi

“Ini adalah sebuah konsekuensi dari PKS partai yang ingin menjadi lembaga yang modern, sehingga rotasi, dinamisasi dan pergantian itu sesuatu yang biasa saja,” kata Heri Koswara.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa dalam tubuh PKS, tidak ada kader yang menonjol dan tidak ingin mencetak figuritas. PKS telah mulai membangun sebuah Sistem Manajemen Partai yang mandiri, solid dan kuat sehingga tidak perlu bergantung/menyandarkan hanya pada personil/figur tertentu dalam menjalankan program dan prosesnya.

“Sehingga yang dijadikan kekuatan partai adalah ide dan gagasan, bukan figuritas, sehingga amanah itu bisa berganti kapan saja yang penting sistem sudah berjalan, PKS tidak akan tergantung pada figur dan tidak akan menciptakan figuritas,”tukasnya.

Sekedar diketahui, ketua DPRD Kota Bekasi Chairoman J Putro yang merupakan kader PKS Kota Bekasi, telah mengembalikan uang kepada KPK senilai 200 Juta Rupiah. Uang tersebut diduga diberikan oleh Wali Kota Bekasi Non Aktif Rahmat Effendi. (Mam)

Leave A Reply

Your email address will not be published.