Ketum PAN: Pilkada, Pileg & Pilpres Tunjukan Demokrasi Culas

Di sisi lain, politisasi agama juga disebut Zulhas dilakukan secara brutal yang menghasilkan Islamisme yang sempit dan simbolik belaka. Hal tersebut memungkinkan masuknya paham-paham ekstrem dan radikal.

Hal tersebut dinilainya begitu menyedihkan, melihat apa yang terjadi di Indonesia saat ini. Ketika polarisasi politik hanya menimbulkan kebencian yang sangat membahayakan keutuhan kita berbangsa dan bernegara.

“Pesta demokrasi yang mahal sekali ongkosnya bagi parpol maupun peserta pemilu menghasilkan pola-pola yang sifatnya transaksional, merugikan, dan membodohkan masyarakat. Sementara tensi politiknya tidak dikelola dengan baik,” ujar Wakil Ketua MPR itu, dikabarkan dari republika.

Ia berharap, ke depan ada rekonsiliasi nasional untuk mengembalikan keutuhan kita dalam berbangsa dan bernegara. Para elite nasional harus meminta maaf kepada masyarakat dan berjanji tidak lagi menggunakan politik identitas dan SARA untuk menyelenggarakan sukses kekuasaan.

“Ongkos politiknya besar sekali yang harus kita tanggung. Mulai hari ini masyarakat harus diajak bersatu kembali, menggunakan lagi spirit sila ke-3 Pancasila, Persatuan Indonesia,” ujar Zulhas.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.