KKP-Bareskrim Polri Perkuat Pengawasan Sumber Daya Perikanan

“Ekologi menjadi panglima maka ekonomi akan mengikuti. Ini prinsip yang kita pegang untuk menjaga kelestarian ekologi,” katanya.

Selain di bidang perikanan tangkap, perikanan budidaya juga menjadi perhatian serius KKP untuk dibenahi tata kelolanya. KKP memiliki dua program terobosan di bidang budidaya, yakni pengembangan budidaya untuk komoditas berorientasi ekspor, seperti udang, lobster, kepiting, dan rumput laut, serta pembangunan kampung-kampung budidaya berbasis kearifan lokal.

Dengan program terobosan tersebut, Menteri Trenggono menargetkan Indonesia menjadi pemasok lobster terbesar di pasar global.

“Potensi pasar untuk lobster ini sangat besar. Memang permintaan BBL hanya satu, yaitu negara Vietnam, namun kapasitas serapnya sangat besar. Dahulu Indonesia dan Vietnam sama-sama belajar membudidayakan lobster, memiliki kapasitas yang sama, sekolahnya juga sama. Namun kita berhenti (membudidayakan) dan mereka jalan terus,” paparnya.

Sementara itu, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto menyampaikan sampai dengan 21 Desember 2021 telah dilakukan penyelamatan BBL sebanyak 33 kasus dengan jumlah BBL sebanyak 1.775.681 ekor. Dari 33 kasus yang terjadi, 31 telah selesai diproses dan sudah sampai tahap P-21, sedangkan 2 kasus lainnya masih dalam proses penyidikan.

Komjen Agus juga berharap ke depannya kerja sama tidak hanya berfokus pada penyelamatan dan pengawasan BBL saja, namun dapat diperluas ke sumber daya ikan lainnya.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.