
Selain itu, ada juga kasus yang melakukan hubungan seksual, mengakibatkan pihak perempuan mengalami kehamilan di luar nikah, sehingga keluarga tidak memiliki opsi lain selain menikahkan anak mereka.
“Menolak perkawinan itu sendiri menjadi sebuah kerumitan, saat ini ada beberapa kasus yang dilaporkan kepada kami mengatakan bahwa anaknya mengancam akan bunuh diri jika tidak dikawinkan,” tuturnya, dilansir dari antara.
Andy Yentriyani berharap adanya program untuk anak-anak muda yang lebih variatif, lebih memicu kreativitas dan memberikan ruang untuk mengartikulasikan diri sehingga mereka mengenali bahwa ada hal lain yang bisa dilakukan selain berpikir tentang situasi seksual.
“Dan terutama adalah pendidikan kritis, tapi pendidikan kritis harus dilakukan sedari kecil untuk bisa memilah mana yang perlu dibaca dan mana yang tidak perlu dibaca serta mana yang penting untuk kita serap serta yang sebaiknya kita tinggalkan,” katanya. (sls)