Langkah Preventif Densus 88 Dalam Memerangi Faham Radikal Di Wilayah

Berita

Moh. Dofir, Kanit 1 Subdit Kontra Ideologi dan Intoleran Direktorat Pencegahan Densus 88 AT saat memberikan keterangan selesai acara

PASURUAN, Harnasnews – Direktorat Pencegahan Densus 88 AT melaksanakan Silaturrahmi Dai dan Khotib dalam rangka Penguatan Islam Wasathiyah, yang dilaksanakan di ruang serba guna sekertariat Pemerintah Kabupaten Pasuruan, pada hari Senin (16/10/2022).

Dalam acara di hadiri Kanit 1 Subdit Kontra Ideologi dan Intoleran Direktorat Pencegahan Densus 88 AT AKBP Moh. Dofir, Waka Polres Pasuruan Kompol Edith Yuswo Widodo, Sekda Kab. Pasuruan, Forkopimda, serta 100 undangan yang kesehariannya sebagai Dai dan Khotib diwilayah Kabupaten Pasuruan.

Dalam sambutannya, AKBP Moh. Dofir mengajak seluruh Dai dan Khotib bisa memberikan kepada para jamaah untuk lebih berhati-hati terhadap faham radikalisme yang dapat mengkikis rasa nasionalisme terhadap keutuhan NKRI.

“Alhamdulillah, hari saya bisa menyambung silaturrahmi dengan forkopimda Kabupaten Pasuruan, serta para Dai dan Khotib yang hadir hari ini. Saya mengajak semua agar bisa memberikan pengertian kepada jamaah agar menghindari faham radikalisme, yang dalam penyerbarannya melalui medsos,” ucap AKBP Moh. Dofir.

Diketahui bahwasannya kegiatan yang dilaksanakan merupakan cara Preventif dari Densus 88 AT dalam memerangi faham radikalisme yang penyebarannya bisa membuat hilangnya rasa nasionalisme terhadap NKRI.

“Acara ini merupakan cara Preventif dari Densus 88 AT, dan acara ini dilakukan dalam skala nasional. Acara hari ini merupakan kegiatan yang ke 20, yang telah dilakukan di Kabupaten dan Kota yang ada di indonesia,” jelas Kanit 1 Subdit Kontra Ideologi dan Intoleran Direktorat Pencegahan Densus 88 AT.

Saat disinggung wilayah yang mempunyai tingkat kerawanan penyebaran faham radikalisme di tingkat Nasional, “saat ini ada beberapa wilayah yang rentan dengan penyebaran faham radikal, yakni wilayah NTB, Jawa dan beberapa wilayah lainnya,” terangnya.

“Kami menghimbau agar masyarakat bisa lebih mengerti, dan bisa menolak faham radikal yang bisa merugikan orang lain serta bisa memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI,” pungkas AKBP Dofir.(Hid)

Leave A Reply

Your email address will not be published.