Menteri Wihaji Yakin Program MBG Dapat Berperan Kurangi Stunting Nasional

KOTA BEKASI, Harnasnews.com – Angka prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2024 mencapai 19,8%, ha ini berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

Meskipun ada penurunan dari tahun sebelumnya, angka ini masih di atas target yang ditetapkan pemerintah untuk tahun 2024, yaitu 14%.

Untuk tahun 2025, pemerintah pusat mempunyai target untuk menurunkan angka prevalensi stunting menjadi 18,8%, dan beberapa daerah memiliki target yang lebih rendah dari angka nasional.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) Republik Indonesia, Wihaji, menjelaskan bahwa program Makanan Bergizi Gratis (MBG) akan menjadi salah upaya mengurangi angka stunting, khususnya bagi Posyandu.

“Perintah bapak presiden bahwa sekarang B3 juga mendapatkan MBG. Ibu hamil, ibu menyusui dan balita non-paud mendapatkan MBG,” kata Wihaji di Rawalumbu, Kota Bekasi, Rabu, 22 Oktober 2025.

Saat ini, kata dia pemerintah mengupayakan pemerataan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), termasuk di Bekasi Raya.

“Selama SPPG nya sudah ada. Kalau belum ada, sabar. Nanti Insya Allah akan step by step dikerjakan,” ucap dia.

Khusus di Kota Bekasi, ia menyebut angka stunting tergolong rendah, yakni berada di kisaran dua persen atau sekitar 3.000 kasus. Wilayah ini dinilai bisa menjadi contoh dalam upaya penanggulangan stunting.

“Kebetulan Kota Bekasi bagus, saya kira ini menjadi percontohan yang prevalensi stuntingnya dua koma, artinya kecil dari sekian banyak penduduk kotanya, tiga ribu sekian (kasus),” ujarnya.

Menurutnya, kekurangan gizi merupakan salah satu penyebab stunting. Kondisi ini terjadi akibat krisis air bersih, pada sanitasi, hingga kasus pernikahan dini. Kendati demikian, pencegahan menjadi penting, maka kategori B3 perlu mendapat MBG.

“Harapannya, minimal salah satu sebab ini kita selesaikan melalui asupan gizi program MBG. Kementrian sekaligus mengedukasi pentingnya asupan gizi,” ucap Wihaji.

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Ranny Fahd Arafiq mengatakan bahwa DPR RI mendorong angka pengurangan stunting dengan berkolaborasi baik dengan pemerintah maupun seluruh lapisan masyarakat.

“Kita kolaborasi, selalu datang ke anak masing-masing, baik reses maupun acara-acara sosialisasi, memberikan pemaparan dan mendengar langsung ibu-ibu sendiri apa yang angka stunting, dimana yang lebih besar, dimana yang lebih kecil, dan bantuannya seperti apa untuk pemerintah supaya kasih tahu ke komisi kita masing-masing,” ujar Ranny pada kegiatan Edukasi dan Sosialisasi Percepatan Penanggulangan Stunting Dengan Mitra Kerja pada Rabu 21 Oktober 2025 di Bekasi.

Kegiatan yang juga dihadiri Menteri Kependudukan dan Keluarga Berencana RI, Wihaji ini, juga membahas tentang Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk posyandu.

“Ya kalau memang itu diadakannya lebih bagus untuk MBG, dapurnya lebih memadai itu lebih bagus menurut saya,” katanya.(Mam)

Leave A Reply

Your email address will not be published.