Miris,UNBK Dijawa Timur Bocor

Gubernur Soekarwo Saat Sidak Hari Pertama UNBK Di SMKN 2 Surabaya.

Surabaya,Harnasnews.Com – Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMK diwarnai dengan adanya dugaan kunci jawaban yang tersebar ke peserta didik.

Kunci jawaban mapel Bahasa Indonesia tersebut diketahui tersebar di SMK yang ada di wilayah Surabaya Selatan.

Sejumlah siswa dalam pengakuannya mengamini kunci jawaban yang beredar tersebut.

Bahkan setelah dicocokkan dengan soal yang diujikan, klu yang ada di kunci jawaban sama. “Teman-teman tadi bilangnya cocok.

Ada klu soal atau jawaban untuk menentukan paket soal yang diterima siswa,” tutur salah satu siswa SMK di wilayah Surabaya Selatan.

Dia mengaku, kunci tersebut diterima melalui jejaring sosial whatsapp group.

Setelah ujian berlangsung, peserta ujian ramai-ramai mengakui kunci tersebut cocok.

Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Saiful Rachman membantah keras.

Pihaknya yakin informasi tersebut salah. Sebab, setiap komputer jawabannya tidak ada yang sama. “Kalau UNBK sudah dijamin akurasinya.

Bisa jadi hal itu hanya spekulasi saja. Sebab, pengawasan UNBK sudah ketat,” terang Saiful.

Saiful mengaku, sistem UNBK berasal dari server pusat di Kemendikbud.

Begitu juga dengan kontrol server yang selalu terpantau oleh panitia dari pusat. “Saya yakin itu tidak mungkin.

Server dipantau semua oleh pusat,” tutur dia.
Disinggung terkait pengawasan ujian, Saiful memastikan tidak akan ada perubahan.

Proses ujian di sekolah akan dipantau oleh CCTV. Sehingga, jika ada kecurangan pasti terpantau dan terbukti melalui rekaman.

“Kami punya bukti jika memang ada kecurangan,” tandasnya.
Sementara itu, Pakar IT Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Arif Senja Fitrani menuturkan, Kemendikbud kabarnya telah mengenkripsi soal-soal yang digunakan pada UNBK.

Namun, setiap enkripsi pasti bisa dilakukan deskripsi. Salah satunya dengan mengetahui algoritma data untuk memecahkan pola enskripsinya.

“Tapi jika ada hacker yang berulah, sangat kecil kemungkinan mengambil cara tersebut.

Karena mendeskripsi data yang sudah terenskripsi itu butuh waktu,” tutur dia.

Enskripsi data, lanjut dia, bisa dilakukan dengan dua pola. Pertama mengenkrispi paket soal pada saat sinkronisasi dari server pusat ke server lokal.

Kedua, mengenkripsi isi soal UNBK pada saat distribusi dari server pusat.

“Kalau menggunakan cara kedua keamanan lebih kuat keamanannya.

Tetapi tingkatan enkripsi jenisnya banyak. Mulai dari 16, 32, 64, 128 dan kelipatan seterusnya,” tutur dia.

Pada saat sinkronisasi menggunakan jaringan internet, peluang untuk meretas terjadi.

Sebab, pada saat itu server pusat dan server lokal menggunakan jaringan internet publik yang siapapun bisa masuk dan memotongnya.[PUL]

Leave A Reply

Your email address will not be published.