Nenek Chamimmah 78 Tahun,Wisudawan Tertua Universitas Muhammadiyah Surabaya

“Sehingga saat proses perkuliahan saya tidak pernah membolos. Seandainya tidak hadir pun, ya karena faktor tidak enak badan. Saya juga punya banyak teman yang mungkin usianya seperti anak dan cucu saya, tetapi justru mereka yang memotivasi saya untuk terus belajar dan menyelesaikan studi tepat waktu,” ujarnya.

Chammimah yang telah mengajar di TK Masa Putra Bhakti Surabaya sejak tahun 1963 menyatakan bersyukur mampu menyelesaikan studi di usia senja.

“Tidak ada kata terlambat selama kita bertekad dan bersungguh-sungguh untuk belajar,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Sukadiono menyatakan bahwa kampusnya secara inklusif membuka kesempatan belajar bagi siapapun selama memiliki tekad dan ikhtiar yang kuat dalam menuntut ilmu.

“Ditunjang dengan dosen-dosen yang seperti teman diskusi, serta sarana dan prasarana yang mendukung, kami rasa semua kelompok usia termasuk yang kategori lanjut usia dapat belajar dengan nyaman dan senang di UM Surabaya,” ujarnya.[PUL]

Leave A Reply

Your email address will not be published.