PDIP: Masa Kampanye Pemilu 2024 Panjang Hanya Buang-buang Biaya

Politik

JAKARTA, Harnasnews.com – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mendukung masa kampanye Pemilu 2024 dipangkas. Menurutnya, masa kampanye 120 hari terlalu panjang. Terlebih saat ini, Indonesia masih dalam krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

“Ini kan masih di masa pandemi. Masa kampanye yang panjang hanya membuang-buang biaya, menciptakan risiko-risiko politik yang tidak perlu,” ujar Hasto pada wartawan, Kamis (27/2/2022).

Hasto menyarankan masa kampanye Pemilu 2024 meniru durasi kampanye Pemilu 1999 dan 2004. “PDI Perjuangan dengan gagasan yang disampaikan untuk mengikuti masa kampanye seperti 1999 dan 2004 itu kami berikan dukungan,” ujar dia.

Hasto menyarankan teknis baik di Pemilu 1999 dan 2004 bisa dicontoh oleh KPU. “Jadi kalau ada hal yang baik di Pemilu 1999 dan 2004 kenapa itu tidak kita terapkan untuk 2024 yang akan datang,” kata dia.

Menurut dia, bila masa kampanye dipersingkat akan menghemat biaya sehingga parpol bisa fokus membantu rakyat terdampak pandemi Covid-19.

“Karena dengan waktu kampanye yang dipersingkat akan menghemat biaya juga, dan kita akan fokus membantu rakyat menghadapi pandemi,” pungkas Hasto, dikutip dari merdeka.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menanggapi usulan agar masa kampanye Pemilu 2024 diperpendek. KPU diketahui menginginkan masa kampanye selama 120 hari. Sementara, Kementerian Dalam Negeri mengusulkan 90 hari.

“Terkait dengan usulan untuk memperpendek masa kampanye Pemilu 2024, sebagaimana usulan beberapa Anggota Komisi II DPR RI dalam RDP yang lalu, KPU tentu akan mempertimbangkan dengan seksama,” kata Anggota KPU RI Pramono Ubaid Tanthowi di Jakarta, Kamis (27/1).

Pramono menjelaskan, secara regulasi undang-undang No.7/2017 tentang pemilu tidak mengatur berapa lama masa kampanye. UU hanya mengatur masa kampanye dimulai 3 hari sejak penetapan calon dan berakhir 3 hari sebelum hari H. Sehingga, selama ini tidak ada patokan berapa lama masa kampanye.

Dia lalu membandingkan masa kampanye Pemilu 2019 yang berlangsung 6 bulan 3 minggu, dimulai 23 September 2018 hingga 13 April 2019. Bahkan, pada Pemilu 2014, masa kampanye berlangsung 15 bulan yaitu 11 Januari 2013 sampai 5 April 2014.

Menurutnya, masa 120 hari kampanye untuk pemilu 2024 lebih pendek dibanding sebelum-sebelumya.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.