SAMPANG, Harnasnews – Pemerintah Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan-KP) Kabupaten Sampang, Jawa Timur menyarankan para petani  agar menggunakan pupuk kandang guna mengatasi kelangkaan peredaran pupuk bersubsidi di wilayah itu dalam sepekan terakhir ini.

“Selain pupuk kandang, untuk sementara petani bisa menggunakan pupuk non-subsidi,” kata Kepala Bidang (Kabid) Penyuluh dan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan-KP) Pemkab Sampang Nurdin di Sampang, Jawa Timur, Rabu.

Nurdin menjelaskan, kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Sampang terjadi, akibat sistem distribusi dari agen ke kios yang tidak teratur. Pengiriman sering lambat, sehingga petani kesulitan untuk mendapatkan jatah beli pupuk bersubsidi itu.

Selain itu, sambung dia, jatah alokasi pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat untuk musim tanam 2022 berkurang.

Ia menjelaskan, tahun 2022 ini alokasi pupuk bersubsidi hanya 30.258 ton untuk pupuk jenis urea, sementara tahun 2021, jatah alokasi pupuk subsidi jenis urea yang diterima Kabupaten Sampang sebanyak 35.800 ton.

“Jadi, alokasinya berkurang sebanyak 5.542 ton dibanding tahun 2021,” katanya, menjelaskan.

Selain urea, jenis pupuk subsidi lain yang alokasinya untuk Kabupaten Sampang juga turun adalah ZA, SP-36, NPK, Petroganik, serta pupuk cair. Jumlah penurunannya berkisar 1 hingga 5 ton.