
- Fajar Risqiawan
- Wildanun Mukhalladun
- Muhammad Khairil Anwar
- Novia Afshari
- Anisa Fitria
- Eddy Priyono
- Ghosy Kaspulhak
- Ice Yustika Dewi
- Dhea Ayu Risna
- Wardayatur Romdhani
- R. Hilman Firdaus
- Febri Dwi Prasetyo
- Moh. Isa Anshori Abdillah
- Ainun Firdhayanti
- Husnul Arqom
- Desta Febriansah Putra
- Wahyu Baitul Rohim
- Afton Syabila
- Moh. Andi Wahyu Suriyanto
- Herman Hidayat
- Dani Andrian
- Masfufatul Khoiriyah
- Chairul Andiyansyah.
- Sukma Arfianti Rukmana
- Azwar Anas
- Erin Irnadianis Ivada.
- Nanang Hariyanto
- Moh. Mukhlis.
- Miftahul Arifin
- Sri Dharmayanti.
- Laras Delia Desyanti.
- Sandi Afriawan.
- Ali Fikri
- Imam Hambali
- Mediyanto
- Moh. Ainur Fajri
- Nuril Fajri Assidik
- Nor Muhammad Subhan
- R. Moh. Imron Abi Sudjak
- Subhan Danuadjie
- Cindya Salsabila
- Benny Kurniawan
- Moh. Ishak Ariyanto
- Kurnia Indah Purwati
- Ahmad Afandi
- Sitti Nur Aini Windari
- Fika Septian Wulandari
- Ahmad Sugiyanto Ubaidillah
- Noval Wahedi
- Alfian Iqbal As-shaleh.
Untuk diketahui,kasus dugaan penyimpangan dana BSPS dengan total anggaran 109,80 Milyar ini mulai mencuat sejak akhir tahun 2024 kemaren.
Selanjutnya, kasus yang sebelumnya ditangani Kejari Sumenep ini viral dan menjadi isu nasional ketika Tim dari Kementrian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) turun langsung melakukan investigasi di lapangan.
Puncaknya terjadi ketika pada hari Senin 28 April 2025, Irjen Kementrian PKP RI ,Dr.Heri Jerman, SH.MH mendatangi kantor Kejari Sumenep untuk melaporkan langsung 18 temuan indikasi penyimpangan di beberapa titik sample yang diambil dari total 5.940 penerima manfaat yang tersebar di daerah kepulauan dan daratan kabupaten ujung timur Pulau Madura tersebut. (HR/Zham)