Pengamat: Menilai Tanah Harus Dilihat dari Kondisi Eksisting dan Hinter Land pada Masa Tertentu

Polemik Pembangunan Gedung DPD Golkar Kota Bekasi

Selai itu, Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Bekasi di tahun 2015 hingga 2035, lahan tersebut berada pada Zona Campuran dengan katagori sub zona campuran yang meliputi; rumah toko, rumah kantor dan soho), lain-lain (reklame), pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, kebudayaan, pameran umum dan khusus (pertahanan Keamanan) yang diperuntukan bagi kegiatan mixed use dan superblock.

“Termasuk di dalamnya untuk hunian vertikal, perdagangan, jasa, hiburan, perhotelan dan perbankan yang mampu mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya dan memberikan nilai tambah pada kawasan perkotaan,” papar pakar ekonomi politik ini.

Di lokasi tersebut, lanjut Puji, kegiatan yang diperbolehkan yakni pertama, berdasarkan ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan (ketentuan ITBX) adalah, hunian, perkantoran, perdagangan, jasa, perhotelan, wisata, pemerintahan, terminal, pertanian dan perikanan (penjualan tanaman bunga dan ikan), campuran (rumah toko, rumah kantor dan soho), lain-Lain (reklame), pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, kebudayaan, pameran umum dan khusus (pertahanan keaman).

Kedua, berdasarkan ketentuan intensitas pemanfaatan ruang, apada lokasi lahan pengganti  Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dapat digunakan maksimal 50% dan maksimum ketinggian bangunan yang dapat dibangun 43 lantai.

Ketiga, dari aspek ekonomi, letak geografis yang berdekatan dengan akses keluar dan masuk Kota Bekasi serta ditunjang dengan posisi lahan pengganti yang berada di BWP Pusat Kota dengan peruntukan campuran yang memungkinkan dikembangkan untuk berbagai jenis kegiatan, membuat wilayah lokasi lahan pengganti menjadi lokasi yang sangat potensial dari sisi ekonomi.

“Hal ini ditunjukan dengan pesatnya pertumbuhan pembangunan infrastruktur di kawasan lokasi lahan tersebut,” ungkap Puji.

Kemudian yang keempat, kata Puji, dari aspek geologis dan topografi lahan, kondisi geologis dan topografi lahan pengganti berupa tanah jenis alluvial dengan topografi lahan datar yang siap bangun dan memungkinkan untuk dibangun kontruksi bangunan tinggi.

“Lalu, kelima dari aspek lainnya yakni prospek ke depan (prospektif), di sana sedang dilakukan pembangunan infrastruktur transportasi berupa pembangunan stasiun Transit Oriented Development (TOD) Light Rail Transit (LRT) di sisi tol Jakarta-Cikampek (dekat Apartemen Mutiara) yang dalam perencanaannya dapat diakses melalui sky bridge dari Mall Revo Town yang berjarak sekitar 500 m dari lokasi,” ujarnya. (Man)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.