Menurut Ketua DPW PPP Jawa Timur KH Muhammad Ikrom Hasan kelakuan Romi tidak menunjukkan kemuliaan islam dalam berbudi pekerti yang luhur.

Seperti dalam video yang beredar, Romi terlihat meminta almukarram KH Maemoen Zubair untuk meralat doa penutup pada acara Sarang Berzikir bersama Jokowi. Bahkan Romi masuk ke kamar pribadi KH Maemoen Zubair untuk mendoakan dan memberikan dukungan terhadap Joko Widodo.

“Kelakuan yang memalukan, sangat memalukan buat kami PPP,” ujar Ikrom dalam keterangannya, Minggu (3/2).

“Selalu memaksakan kehendak tanpa melihat apa yang diinginkan oleh kader akar rumput, dia itu ada garis keturunan ulama tapi akhlaknya jauh dari adab Islam”, tambahnya.

Ikrom menegaskan, KH Maemoen Zubair adalah Majelis Syariah PPP. Oleh karena itu yang dilakukan Romi terhdap KH Maemoen Zubair telah melukai kader PPP. Apalagi Romi juga masih memaksakan juga KH Maemoen Zubair dengan masuk ke kamar privasinya untuk memberikan doa mendukung Jokowi Widodo.

Terkait dengan polemik doa KH Maemoen Zubair, pengamat komunikasi publik Dr Adi Suparto, mengatakan hendaknya semua pihak dapat menghormati ulama. Jangan dipaksa ulama untuk mendukung atau digiring dalam ranah kontestasi politik.

“Sudahilah berpolemik, apalagi saling menghujat antara kubu yang satu dengan yang lain. Jangan perjualbelikan atasnama agama untuk kepentingan politik sesaat,” ujar dosen pascasarjana ini kepada garudanews.id, Selasa (5/2).

Adi pun juga mengimbau agar kedua kubu bersaing secara sehat. Dengan menojolkan visi misi dan program kerjanya dalam lima tahun ke depan.

“Jangan menghujat satu sama lain. Kedua pasangan capres dan cawapres merupakan putra terbaik bangsa. Biarlah masyarakat yang memilih. Hentikan politik adudomba yang dapat merugikan bangsa, utamanya umat islam,” pungkasnya. (Sms/Grd)

Leave A Reply

Your email address will not be published.