Pengembangan Budidaya Tanaman Hias Indonesia

Penyeleksian dilakukan berdasar karakter seedling yang dihasilkan. Hybreeder akan tahu seedling mana yang bagus, muncul mutasi ( baik warna maupun bentuknya daunnya ) atau yang dianggap biasa saja.
Dari situlah harga bisa di tentukan oleh para Hybreeder.

Satu hal yang yang jarang atau belum dilakukan oleh Hybreeder adalah penjualan dengan memberikan sertifikat. Tentu sertifikat harus di buat sedemikian rupa agar tahan lama dan mudah di simpan. Dengan harga bibit yang mahal, tidaklah rugi bagi petani mengeluarkan sertifikat yang nilainya di kisaran 5-10 ribu rupiah.

Teknologi sudah berkembang, pasar semakin luas, sudah saatnya petani berbenah untuk menghasilkan variant – variant baru, agar pasar tidak jenuh.

Ketekunan, kesabaran, inovasi dan ilmu pengetahuan menjadi syarat untuk bisa menjadi Hybreeder.

Perkembangan ini mestinya di tangkap pemerintah untuk memberi ruang legalisasi nama/hak paten terhadap para Hybreeder. Sehingga orang akan akan tahu dan menghargai para Hybreeder.

Harus mulai ada sosisalisasi Dan kemudahan ruang bagi para Hybreeder untuk mendaftarkan Hybrid baru hasil produksinya agar tercatat secara resmi di lembaga terkait. Sehingga tidak ada saling klaim atas sebuah variant baru tanaman hias.

Sunyoto ( Ketua Umum Astathi )

Leave A Reply

Your email address will not be published.