Penunjukkan Plt DPD Golkar Kota Bekasi Dinilai Sudah Tepat

Terpisah, Direktur Analisis Center for Publik Policy Studies (CPPS ) Indonesia, Agus Wahid berpendapat seyogyanya DPP Partai Golkar harus memiliki keterpanggilan untuk menghadirkan calon pemimpin DPD yang diprediksi secara tajam yang mampu membangun kinerja kepartaiannya menunjang cita-cita strategis partainya secara nasional.

Sementara, sebagai anasir DPD, berkepentingan untuk tetap mempertahankan positioning itu. Dan itu merupakan upaya maksimal menjaga positioning sebagai pengabdian total terhadap partai yang dicintai. Dedikasi ini memang harus dipertaruhkan dengan penuh loyalitas.

“Dedikasi dan atau loyalitas itu harusnya menjadi prasyarat yang tak bisa ditolelir. Semua itu untuk membaca kinerja ke depan partai yang tentu diharapkan untuk mewujudkan cita-cita partainya. Dan prasyarat ini praktis memerlukan kejujuran biodata sang kandidat,” ujar Agus Wahid kepada Harnasnews.com di Jakarta, Senin (7/9/2020).

Landasannya, kata Agus, jika ia sebagai kandidat Ketua DPD Golkar sudah tidak jujur, memanipulasi data apalagi bermanuver secara tak sehat, maka dedikasi dan loyalitasnya sangat dipertanyakan.

Menurut dia, di mata kandidat yang bermasalah secara kepribadian, maka target politik yang ingin dicapai hanya kekuasaan. Memang, politik tak bisa lepas dari kekuasaan dan bagi politisi, itu merupakan kepentingan abadi yang sangat inheren dalam dinamika politik pragmatis.

Namun demikian, jika pribadi tak jujur sudah mewarnai proses politiknya, maka dampaknya akan sangat jauh, yaitu kecenderungan eksploitasi yang demikian menguat.

Dikatakannya, tindakan eksploitatif ini dapat dilihat secara dini sebagai sikap yang pasti lebih mengendepankan kepentingan sempit pribadinya, bukan tugas utama partai yang diamanahkannya.

“Inilah psikopolitik yang harus dibaca dengan cermat oleh DPP Golkar, sehingga haruslah mendorong kandidat yang tidak memiliki masalah kepribadian, apalagi melawan hukum, meski dalam aksi pemalsuan dokumen biodata,” ucap Agus.

Untuk itu, Agus menyarankan agar para elitis Golkar di seluruh level DPP, DPD, DPW Jabar, dan DPD Kota Bekasi perlu berfikir jernih untuk menghadirkan kandidat yang tetap menjaga marwah Partai Beringin itu.

Kepentingan seperti ini haruslah dikedepankan, bukan permainan sempit, termasuk manuver politik yang “saling sandera”.

Sungguh ideal, semua pihak dari anasir Golkar itu cukup bijak mengambil tindakan politik yang cerdas. Tataplah prospektus Golkar ke depan. Jangan keliru menggiring dan memilih kandidat pemimpin yang bermasalah.

Lanjut Agus, Musda DPD Golkar Kota Bekasi ini harus disadari sebagai penentuan nasib ke depannya. Salah pilih, akan reduplah Partai Beringin di tengah kota Bekasi ini.

“Para elitis Golkar, harus mampu mencegah kandidat yang bermasalah itu, sekaligus mengendorce kandidat yang memang sudah teruji secara politik. Setidaknya, posisi politik sang kandidat seperti menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat bisa dilihat sebagai catatan faktual reputasi, meski masih belia usianya. Tentang kedewasaannya, tidak sulit memolesnya. Perjalanan ke depan akan membuktikannya,” kata Agus. (Red)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.