JAKARTA, Harnasnews – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina Geothermal Energy (PGE) menawarkan peluang investasi transisi energi bagi negara-negara ekonomi besar yang tergabung dalam Kelompok Dua Puluh atau G20.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE)  Ahmad Yuniarto mengatakan perusahaannya memiliki peta jalan pengembangan kapasitas terpasang di wilayah kerja panas bumi PGE hingga lima tahun ke depan. Hal ini untuk mempersiapkan panas bumi sebagai base load energi baru terbarukan di Indonesia.

“Kami mengundang negara anggota G20 untuk bekerjasama dalam pengembangan energi panas bumi di Indonesia sebagai salah satu solusi dalam menghadapi isu-isu besar, seperti pemanasan global dan dekarbonisasi menuju net zero emission pada tahun 2060,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Senin.

PGE berkomitmen mendukung percepatan transisi energi berkelanjutan sebagai salah satu isu prioritas Presidensi G20 Indonesia.

Perseroan menginisiasi proyek percontohan peningkatan kapasitas terpasang panas bumi melalui penerapan teknologi binary dengan membangun Binary Unit di Lahendong, Kota Tomohon, Sulawesi Utara untuk menghasilkan potensi tambahan kapasitas listrik hingga 25 megawatt.

Ahmad menyebutkan ada tiga area kemitraan yang bisa dilakukan dalam proyek gas bumi, yakni co-generationco-production, dan co-development. Pembangkitan bersama bisa dilakukan melalui optimalisasi uap air panas untuk melahirkan listrik ramah lingkungan.