Pihak PT Timah Sebut Kapal Isap Produksi Tak Punya Batas Operasi

PANGKALPINANG, Harnasnews.com – Keluhan masyarakat nelayan Lingkungan Bukit Kuala, Kelurahan Matras, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel) terkait aktivitas penambangan biji Timah menggunakan Kapal Isap Produksi (KIP) Sentosa milik salah satu mitra PT Timah Tbk bahwa wilayah operasi, dinilai tidak memiliki batas operasi

Hal itu disampaikan oleh salah seorang staf Humas PT Timah Tbk, kepada wartawan, menurut dia bahwa selagi itu masuk Wilayah Izin Usaha Pertambangan PT Timah maka tidak ada ketentuan mengenai batas operasinya

“Tidak mempunyai batas operasi selagi itu masuk dalam wilayah Izin Usaha Pertambangan kita (PT Timah Tbk),” jelasnya. Senin (17/6)

Menurut dia, keberadaan KIP itu masih dalam batas standar dan tidak mengganggu pihak nelayan terkecuali mengganggu alur keluar masuknya perahu nelayan atau mengganggu bagan nelayan.

“Kita akan cepat tanggap kalau mengganggu bagan nelayan serta alur keluar masuk perahu nelayan,” ujarnya.

Dia meyakini ketika ada komplain dari masyarakat sudah bisa dipastikan pihaknya dari Unit Laut Bangka (ULB) telah terlebih dulu menanggapi keluhan warga yang merasa terganggu itu.

Ditempat terpisah Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Sapran melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil Ibnu mengatakan kewenangan untuk mengatasi masalah wilayah tangkap bukan kewenangannya.

“Kita punya satuan kerja yang bisa menangani pelanggaran-pelanggaran yang terjadi diwilayah tangkap nelayan, namanya Pengawas Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDKP) beralamat di Ketapang Pangkal Pinang. PSDKP itu punya Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan mereka bisa menjatuhkan sangsi terhadap pelanggaran yang dimaksud, kita Dinas Perikanan Kabupaten Bangka hanya bisa membina nelayan kecil saja untuk hal itu langkah kita hanya bisa berkoordinasi ke pihak PSDKP,” ungkap Ibnu, Senin (17/6).

Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil itu juga menyampaikan jika salah satu aktivitas dikalahkan pasti ada dampak.

“Soal penambangan laut dan perikanan sampai kapan pun tidak bisa bersatu, jika salah satu dikalahkan ya begitu lah! kalau perikanan dikalahkan akan terjadi gangguan ekosistem laut seperti terganggunya siklus perkembangan ikan jika ini terjadi akan berdampak pada aktivitas penangkapan ikan,” jelasnya. (Ngadianto/Ardam )

Leave A Reply

Your email address will not be published.