Rencana Pembangunan Sumur Bor Desa Kemirisewu Diduga Banyak Manipulasi

Info Daerah

PASURUAN, Harnasnews.com – Rencana pembangunan Sumur Bor Desa Kemirisewu, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan yang molor hingga belum jelas waktu pengerjaannya diduga banyak “Manipulasi” yang dilakukan oleh Pemdes setempat.

Perlu diketahui bahwasanya Pemdes Kemirisewu merencanakan adanya pembangunan sumur bor dari awal tahun 2020.

Akibat tidak jelasnya rencana pembangunan sumur bor tersebut warga Desa Kemirisewu gruduk kantor balai Desa pada Hari Rabu(24/02/21) sekira pukul 20.00 wib untuk mempertanyakan kejelasan pembangunan sumur bor tersebut kepada Pemdes khususnya Kades Kemirisewu Rifai.

Timbulnya keresahan warga sendiri karena banyak kejanggalan lantaran ketidaktransparanan Pemdes Kemirisewu khususnya Kades Rifai terkait beberapa pembangunan dan bukan hanya sumur bor saja di Desa Kemirisewu.

Tampak warga nampak kecewa dengan selalu diundurnya pembangunan sumur bor tersebut karena sangat dibutuhkan oleh warga.

“Dananya sudah ada tinggal pengerjaannya tapi terus diundur, dibuat apa dan dikemanakan uang tersebut,” celetuk salah satu warga yang enggan disebut namanya.

“Awal rapat sudah disepakati anggaran sumur bor sebesar 250 juta dengan kedalaman 100meter, ini kok katanya cuma 60 meter dengan anggaran sebesar 60 juta sekian, ini maksudnya bagaimana,” sahut salah satu warga.

“Datangkan bendahara serta staf Desa lainnya sekarang juga, kenapa tidak berani hadir disini karena kami ingin kejelasan pembangunan tersebut kok ini malah mau beli ambulance dengan biaya sebesar 250 juta yang tidak masuk perencanaan Desa,” geram salah satu anggota BPD.

Selain mempertanyakan kejelasan pembangunan sumur bor, warga juga mempertanyakan pembelian mobil ambulance yang menyedot anggaran hingga 250 juta padahal tidak masuk dalam agenda perencaan Desa.

“Pembangunan sumur bor akan segera kita realisasikan dalam waktu dekat karena karena masih dalam tahap perencanaan,” ujar ketua BPD Kemirisewu Syamsul menjawab pertanyaan warga.

“Dan anggaran untuk sumur bor sendiri sebesar 60 juta, bukan 250 juta seperti apa yang disampaikan warga tadi,” lanjut Syamsul.

Sementara itu, Kades Kemirisewu Rifai menyampaikan bahwa pihaknha segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk masalah ini.

“Kedepan akan kita bahas lagi dengan warga serta tokoh masyarakat untuk kelanjutan pembangunan sumur bor tersebut,” singkat Rifai. (por)

Leave A Reply

Your email address will not be published.